Pages

Labels

Friday, November 12, 2010

Kacamata Pemimpin

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Kepemimpinan berorientasi dalam berbagai bidang. Misal, seorang Bapak/ Ibu Presiden menjadi pemimpin di Negara, seorang Kepala Sekolah menjadi pemimpin di Sekolah, seorang Manajer menjadi pemimpin di Perusahaan, seorang ayah menjadi pemimpin di Keluarganya, bahkan tingkatan terkecil pun dapat menjadi pemimpin, yaa diri kita, diri kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri.

Dalam pandangan Islam, kepemimpinan adalah amanah yang diberikan oleh Allah swt. kepada hambanya sebagaik khalifah di muka bumi, sebagaimana firman-Nya di dalam surat Al Baqarah ayat ke-30, “Sesungguhnya aku akan jadikan (manusia) sebagai khalifah di muka bumi.” Sebagai suatu amanat (titipan), tentunya kita harus pandai memanfaatkan kesempatan ini untuk kemaslahatan kita di dunia dan akhirat. Setiap manusia tentunya akan merasakan menjadi seorang pemimpin. Sebagaimana hadits Rasulullah saw, “Setiap diri kamu itu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang tanggung jawab kepemimpinannya.”


Banyak potensi yang harus dioptimalkan dalam masalah kepemimpinan, terlebih memimpin diri sendiri. Terkadang nafsu dan niat saling bersinggungan saat kita ingin melakukan atau mengatakan sesuatu. Ya, nafsu yang tamak dapat mengakibatkan diri kita menjadi seorang pemimpin yang tamak pula. Sebaliknya dengan niat ikhlas, kita dapat menjadikan pencitraan kepemimpinan kita dengan baik.

Kepemimpinan yang baik dapat mengelola dirinya serta yang dipimpinnya dengan baik, menjadikan lahan kekuasaan ini untuk menambah tabungan akhirat, bukan semata-mata hanya untuk keserakahan dunia yang tidak jelas sampai kapan kita menikmatinya. Jika ditujukan hanya untuk ridho Allah, maka segala sesuatu tidak berharga selain mengharapkan ridhoNYA.

Kepemimpinan yang ideal adalah pemimpin yang mampu memancarkan cahaya. Siapapun dia, ilmuwan, kiai, bangsawan, umat Islam wajib menaatinya selama pemimpin tersebut tidak menyimpang dari Al Qur’an dan As-Sunah.

0 comments:

Post a Comment