Sebelumnya, aku mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H.
Semoga kita selalu terus mengorbankan apa yang kita miliki untuk tabungan akhirat nanti, baiknya berkorban dalam hal positif dan hanya mengharap ridhoNYA, yupp hanya ridhoNYA :)
Ada fenomena menarik saat menjelang Hari Raya ini, dimulai dari pra Idul Adha. Hmm, tepatnya H-30, perjalanan menuju kampus menjadi semakin terwarna, upss apa terwangi yaa, hhe. Yaa, wewangian khas saat menjelang Idul Adha, yaitu toreng toreng toreng si mbe dan si mow (baca: kambing as domba dan sapi). Saat angkot melewati daerah itu, sebagian penumpang ada yang menutup hidungnya dengan tissue, tangan, dan apapun yang bisa untuk menutupi hidungnya. Berbeda dengan aku, entah kenapa, melewati daerah ini yang selalu aku tunggu-tunggu, karena merasa ini langka (terserahmaudibilangnoraktawapalah) :). Memperhatikan si mbe dan si mow yang sibuk mengunyah hijaunya rerumputan, menunggu giliran untuk dibeli. Lucu sekali mereka ;).
Next, kejadian ini baru saja aku alami kemarin pagi,
yaa saat ingin menuju masjid untuk shalat Ied. Saat dirumah, aku sudah memakai mukena tapi bawahannya belum, beberapa kali aku melihat yang dibawa ditanganku hanya sajadah, koran, serta uang amal. Saat itu aku masih dalam keadaan baik-baik aja (mungkin). Saat tiba di masjid yang kebetulan dekat sekali dengan rumahku (radius 20 meter). Suasana jamaah uda full menempati bagian dalam masjid, alhasil aku diluar, untungnya uda bawa koran. Aku gelar sajadah dan duduk. Tiba-tiba "ting", pikiranku melesat dengan keadaan ku mencari bawahan mukena, aku lihat bawaanku, tapi mbo yaa nda ada bawahan. Kesimpulan akhir, bawahanku tertinggal :(. Lekas ku jalan secepat mungkin tuk mengambil ke rumah (alhamdulillah rumah dekat). Saat balik lagi ke masjid, alhamdulillah jalanan masih bisa dilewati. Sungguh mengesankan :D
Next again, masih dalam area shalat Ied :). Saat action aku mengambil bawahan, aku bertemu dengan kakak Murobbiyahku dulu, aaa kangen sekali dengannya. Dengan balutan gamis hitam, semakin cantik dirinya :). Tapi saat itu hanya sekilas saja karena dalam keadaan aku yang terburu-buru. Tapi alhamdulilah Allah masih mempertemukan kita, kita pulang bareng. Dan dengan sengaja juga aku memisahkan dia dengan suaminya (baca: suaminya nda ikut pulang bareng, hhe). Asyik dengan pembicaraan, nda kerasa uda sampe rumah aku (iyaalah, wong rumahnya deket), yupp aku ajak mampir si kakak, tapi katanya lain kesempatan aja. Akhirnya si kakak duluan yang tau rumah aku, padahal aku mulu yang pengen ke rumahnya, tapi nda sempet-sempet. Oyaa, saat shalat Ied juga, aku bertemu dengan teman SD ku, si Fina :). Status kami berbeda sekarang, dia sudah mendapatkan pasangan terbaik dari Allah, duuhh ngomongin masalah ini, jadi ingin menghindar tapi nda terhindar ;)
Masih ada moment-moment lainnya, yaitu moment dimana kunikmati indahnya jadi tukang jagal, hhe. Yaa, profesi dadakan ku habiskan selama 8 jam di Kampusku, tangan berdarah-darah, beneran lho ini nda pake obat merah seperti sinetron ;). Berbau-bauan dari parfumnya si mbe dan si mow. Bersahabat dengan teriknya matahari. Menyusuri jalanan puncak dan villa Kampus H. Menikmati kantin dosen Kampus E. Sungguh indah semua, walau kita merasa lelah tapi yang terucap dan terazzamkan adalah LILLAH. Semuanya karenaNYA, mengharap ridhoNYA, sibuk untukNYA :). Terimakasih Ya Rabb atas nikmat ini.
Closed, moment terakhir bersama keluarga ;). Saat sampai di rumah, sapaan hangat nan damai hanya ku temukan di rumah sendiri (urutan ke dua setelah masjid). Senyuman dari ayah mama boy mbem sangat membuat lelah ini menjadi nikmat :). Yaa, kebersamaan ini semoga tetap Engkau jaga Ya Rabb sampai kami menuju keharibaanmu dan menjadi satu keluarga lagi di jannahMU, hoppely.
Kalam cintaNYA untuk moment ini
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Q.S Ibrahim: 7
Next again, masih dalam area shalat Ied :). Saat action aku mengambil bawahan, aku bertemu dengan kakak Murobbiyahku dulu, aaa kangen sekali dengannya. Dengan balutan gamis hitam, semakin cantik dirinya :). Tapi saat itu hanya sekilas saja karena dalam keadaan aku yang terburu-buru. Tapi alhamdulilah Allah masih mempertemukan kita, kita pulang bareng. Dan dengan sengaja juga aku memisahkan dia dengan suaminya (baca: suaminya nda ikut pulang bareng, hhe). Asyik dengan pembicaraan, nda kerasa uda sampe rumah aku (iyaalah, wong rumahnya deket), yupp aku ajak mampir si kakak, tapi katanya lain kesempatan aja. Akhirnya si kakak duluan yang tau rumah aku, padahal aku mulu yang pengen ke rumahnya, tapi nda sempet-sempet. Oyaa, saat shalat Ied juga, aku bertemu dengan teman SD ku, si Fina :). Status kami berbeda sekarang, dia sudah mendapatkan pasangan terbaik dari Allah, duuhh ngomongin masalah ini, jadi ingin menghindar tapi nda terhindar ;)
Masih ada moment-moment lainnya, yaitu moment dimana kunikmati indahnya jadi tukang jagal, hhe. Yaa, profesi dadakan ku habiskan selama 8 jam di Kampusku, tangan berdarah-darah, beneran lho ini nda pake obat merah seperti sinetron ;). Berbau-bauan dari parfumnya si mbe dan si mow. Bersahabat dengan teriknya matahari. Menyusuri jalanan puncak dan villa Kampus H. Menikmati kantin dosen Kampus E. Sungguh indah semua, walau kita merasa lelah tapi yang terucap dan terazzamkan adalah LILLAH. Semuanya karenaNYA, mengharap ridhoNYA, sibuk untukNYA :). Terimakasih Ya Rabb atas nikmat ini.
Closed, moment terakhir bersama keluarga ;). Saat sampai di rumah, sapaan hangat nan damai hanya ku temukan di rumah sendiri (urutan ke dua setelah masjid). Senyuman dari ayah mama boy mbem sangat membuat lelah ini menjadi nikmat :). Yaa, kebersamaan ini semoga tetap Engkau jaga Ya Rabb sampai kami menuju keharibaanmu dan menjadi satu keluarga lagi di jannahMU, hoppely.
Kalam cintaNYA untuk moment ini
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Q.S Ibrahim: 7
0 comments:
Post a Comment