Pages

Labels

Thursday, December 6, 2012

PENGANTAR TELEMATIKA PART 2

LAYANAN TELEMATIKA

Setelah mengetahui arti dari telematika di postingan sebelumnya, tiba saatnya saya akan memaparkan tentang layanan telematika.
Telematika berhubungan erat dengan kebutuhan pengguna (user) untuk pemenuhan informasi yang dinginkan user. Hal tersebut berhubungan dengan layanan- layanan (service) yang ada pada telematika.

Layanan-layanan tersebut dapat dikategorikan menjadi 4 layanan, yaitu sebagai berikut :

Layanan Informasi (Information Service)
Layanan Infromasi (information service) menggabungkan suatu sistem komunikasi dengan kendaraan yang bergerak. Ada beberapa contoh layanan informasi, misalnya internet services yang saat ini sudah lazim.
  • Real-time traffic information (Mobile data dan mobile television)
Real time traffic information (Mobile data dan mobile television) memberikan kita kemudahan mengenai arus lalu lintas yang kita butuhkan informasinya. Mobile data dapat digunakan untuk menerima saluran TV dan program, dengan cara yang sama ke ponsel, tetapi menggunakan TV LCD perangkat.

  • Telematik terminal

Secara umum, terminal telematika tidak memiliki perangkat layar, cara mereka memberikan informasi gambar kepada pengguna adalah dengan menggunakan sebuah perangkat tampilan, misalnya, yang sudah marak digunakan saat ini adaLah Liquid Crystal DispLay (LCD).

Layanan keamanan (Security Service)
Layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya. Kelebihan dari layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.

Layanan Context-Aware dan Event-base (Context-Aware Service)
Layanan Context awareness memiliki kemampuan sistem yang dapat memahami user, network, lingkungan, dan dengan pemahaman tersebut dapat melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan user. Ada tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
b. The abstraction and understanding of context
c. Application behaviour based on the recognized context
  • Navigation
Navigasi merupakan suatu proses untuk membaca dan mengendalikan pergerakan suatu kendaraan atau benda dari satu tempat ke tempat lain..
  • Global Navigation Satellite System atau GNSS

GNSS merupakan sebuah istilah untuk sistem navigasi satelit yang menyediakan posisi dengan lingkup yang global atau luas.
  • LBS (Location-Based Service)

LBS (location-based service) merupakan bagian yang lebih sederhana dalam context awareness, pada saat user mencari keyword tertentu, maka ia akan mendapatkan hasil yang berbeda tergantung pada posisi user.

Layanan Perbaikan sumber (Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.


TEKNOLOGI WIRELESS

Apakah Teknologi Wireless itu?
Wireless artinya tanpa kabel, jadi teknologi wireless adalah teknologi yang tidak menggunakan kabel atau biasa yang disebut nirkabel.

Sebagai contoh saat anda mengganti channel tv menggunakan remote control, bukankah alat ini tidak menggunakan kabel yang dihubungkan secara langsung ke pesawat televisi, tetapi anda tetap bisa menganti-ganti stasiun televisi hanya dengan menekan nomor pada remote control tersebut.

Teknologi wireless menggunakan udara sebagai meddia transmisi atau perantara untuk melakukan pertukaran data. Meskipun demikian tetap ada batasan jarak tertentu seberapa jauh peralatan yang menggunakan teknologi wireless dapat saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya.

Infra red atau IrDa (Infra Red Data Access) dan bluetooth yang biasanya dijadikan sebagai feature pada perangkat ponsel adaah salah satu contoh teknologi wireless dengan jangkauan jarak tidak terlalu jauh.

Karena mampu menggantikan keberadaaan kabel, teknologi wireless juga dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer konvensional yang biasanya menggunakan kabel UTP. Dalam hal ini kita mengenal Wireless Local Area Network (WLAN).

Penggunaan teknologi wireless tidak hanya diterapkan pada dunia komputer saja, tetapi juga pada bidang-bidang lain seperti bidang telekomunikasi. Mungkin anda sudah tidak asing dengan kata GSM, CDMA, GPRS, EDGE, WCDMA, atau HSDPA pada ponsel atau PDA yang kesemuanya hadir untuk menggantikan peran kabel pada pesawat telepon PSTN dirumah anda.

Kaidah atau aturan untuk menghubungkan unsur-unsur penyusun jaringan atau dikenal dengan istilah topologi pada jaringan wireless terdiri atas:
  • Topologi Ad-Hoc
Dalam topologi ini komputer dihubungkan secara langsung tanpa melalui perantara atau lebih mudahnya topologi ini mirip dengan model koneksi peer to perr pada jaringan konvensional.

  • Topologi Infrastruktur
Komunikasi antar client anggota jaringan dalam topologi ini dijembatani oleh alat yang bernama access point.
Perkembangan Wireless 1G sampai 4G
Generasi pertama (1G)
Pengembangan teknologi nirkabel ditandai dengan pengembangan sistem analog dengan kecepatan rendah (low speed) dan suara sebagai obyek utama. Dua contoh dari pengembangan teknologi nirkabel pada tahap pertama ini adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).

Generasi kedua (2G)
Pengembangan teknologi nirkabel dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Sebelum masuk ke pengembangan teknologi Generasi ketiga (3G), banyak pihak sering menyisipkan satu tahap pengembangan, Generasi 2,5 (2,5G) yaitu teknologi komunikasi data wireless secara digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang termasuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.

Generasi ketiga (3G)
Generasi digital kecepatan tinggi, yang mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.

Generasi Keempat (4G)
Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.

Di negara kita, kita dapat mengikuti secara sederhana perkembangan teknologi ini, mulai dari teknologi 1G berupa telepon analog/PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar - broadband connection). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.

Teknologi Wireless akan terus berkembang terus dan penelitian ke generasi kelima juga sudah dimulai.



MIDDLEWARE TELEMATIKA

Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada. Middleware didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi.

Adapun fungsi dari middleware adalah:
1. Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi.
2. Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
3. Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.

Perkembangan middleware dari waktu ke waktu dapat dikatagorikan sebagai berikut:
1. On Line Transaction Processing (OLTP)
Merupakan perkembangan awal dari koneksi antar remote database. Pertama kali ditemukan tahun 1969 oleh seorang engineer di Ford, kemudian diadopsi oleh IBM hingga kini dikenal sebagai proses OLTP. DIGITAL ACMS merupakan contoh lainnya yang sukses pada tahun 70-an dan 80-an. UNIX OLTP lainnya seperti: Encina, Tuxedo pada era 80-an, serta DIGITAL CICS untuk UNIX yang memperkenalkan konsep dowsizing ke pasar.
2. Remote Procedure Call (RPC)
Menyediakan fasilitas jaringan secara transparan. Open Network Computing (ONC) merupakan prototipe pertama yang diperkenalkan awal tahun 70-an. Sun unggul dalam hal ini dengan mengeluarkan suatu standar untuk koneksi ke internet. Distributed Computing Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh Open Systems Foundation (OSF) menyediakan fungsi-fungsi ONC yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sis administrasinya.

Tujuan Umum Middleware Telematika
1. Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
2. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda

Middleware yang paling banyak dipublikasikan, yaitu:
1.Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE)
2. Object Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
3. Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)



REFERENSI

  • http://myth90.blogspot.com/2011/10/layanan-telematika.html
  • http://www.mutiarabhuana.com/2009/05/teknologi-wireless.html
  • http://qodel.blogspot.com/2010/06/perkembangan-teknologi-wireless.html
  • http://tonnyfikri.blogspot.com/2012/10/middleware-telematika.html

Thursday, November 1, 2012

PENGANTAR TELEMATIKA PART 1

DEFINISI TELEMATIKA



Secara harfiah, telematika berasal dari bahasa perancis “telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Teknologi Informasi sendiri dapat diartikan sebagai sarana/prasarana, sistem, dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna.


Para praktisi menyatakan “telematics“ adalah singkatan dari “telecommunication” and “informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep computing and communication. Istilah telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu (konvergensi). Semula media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu.



Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghindarkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau “the Net”. Dalam perkembangannya istilah “media” dalam telematika berkembang menjadi wacana “multimedia”. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah “multimedia” semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam pelbagai medium. Suatu ambigus jika istilah telematika dipahami sebagai akronim telekomunikasi, multimedia, dan informatika.



Menurut Instruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2001 tentang kerangka kebijakan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia didapat pengertian telematika sebagai berikut: “…Telekomunikasi, media dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika…”. Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika, kini populer dengan nama telematika (Yuliar, 2007). Menurut Miarso (2007) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital). Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel (gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary (digital). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT =Information and Communication Technology) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.



Jadi, dapat disimpulkan bahwa Telematika merupakan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary/digital.




PERKEMBANGAN TELEMATIKA DAN KAITANNYA DENGAN KOMPUTER



Pada zaman dahulu, telematika belum berkembang sangat pesat dinegara Indonesia, Indonesia termasuk dalam negara tertinggal, tapi dengan seiring perkembangan zaman, Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat karena telah banyak bermuculan produk-produk IT yang lebih kecil, cepat, dan efisien dengan format-format unik yang berbeda dan muktahir. Misalnya, teknologi perakitan prosessor yang sudah bisa memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya dan sedangkan teknologi mukthir adalah teknologi automobile systems yang menggabungkan Global Positioning System (GPS) dan komunikasi nirkabel lainnya untuk mengetahui lokasi jalan, dan sekarang ini yang sedang populer juga banyak dicari dan digunakan oleh masyarakat yaitu smartphone dan juga tablet PC. Smartphone ini merupakan telepon selular dengan system operasi didalamnya adalah android. Dengan kecanggihan smartphone ini aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan atau hanya bisa digunakan di dalam komputer itu bisa digunakan didalam smartphone ini. Tablet pc, ini merupakan komputer portable berbentuk buku. Memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital selain keyboard ataupun mouse komputer.



Dalam hal informasi dan pelayanan, telematika juga erat kaitannya dengan komputer, yaitu:
  • E-goverment

E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.

  • E-commerce

Prinsip ecommerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Dengan e-commerce, penjual atau perusahaan dagang dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberikan pelayanan proses transaksi sekaligus lebih mudah dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.

  • E-learning
E-learning dihadirkan dengan maksud untuk proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik, khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan telematika. Prinsip dari e-learning ini adalah sebagai penghubung seorang pengajar dan pembelajar secara online.




TREN KEDEPAN TELEMATIKA



Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga tidak hanya dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan factor baru dari perkembangan teknologi. Antamuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooAPPS live.Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunaannya.

Pada akhirnya, era robotic akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industry kecil dan menengah.



Tetapi, jauh dari itu semua, mengenai tren ke depan telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikan sebagai suatu trend didalam masyarakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak menguntungkan diri sendiri. Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.


KESIMPULAN

Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.

Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya.


Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.



REFERENSI


Wednesday, May 30, 2012

RESENSI BUKU "MENIKMATI HIDUP CARA RASULULLAH SAW"

Judul Buku : Menikmati Hidup Cara Rasulullah SAW
Bab : 16. Memegang Teguh Prinsip (hal 182-197)
Penulis : HAMBA
Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas
Cetakan : 1, Januari 2010
Tebal : 278 halaman

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prinsip dijelaskan sebagai ‘asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan lain-lain’. Jadi, prinsip merupakan unsur terpenting bagi seorang muslim dalam meniti maupun mengisi hidup dan kehidupan. Kepribadian seorang muslim semakin kuat manakala semakin teguh dalam berpegang pada prinsip.

Tauladan kita, Nabi Muhammad SAW, telah mensosialisasikan cara berpegang teguh pada prinsip. Dalam kitab ‘al-bidayah wa al-nihayah’ yang menuturkan sebagai berikut: ketika Islam tersebar ke seluruh penjuru jazirah Arab, berdatanglah duta-duta dari berbagai kabilah kepada Rasulullah SAW, diantaranya kabilah Tsaqif menghadap dan diterima Rasulullah SAW di masjid. Mereka bertanya tentang al-Ribah (nama patung sesembahan kaum Tsaqif), apa yang harus mereka perbuat, Rasulullah SAW dengan tegas menjawab: Hancurkan!

Dalam lain kisah, yaitu kisah tentang fenomena seseorang yang memilih jalan hidupnya. Saat seseorang memilih jalan hidupnya, saat dimana prinsip hidup diperjuangkan dan diazzamkan, dan saat seseorang bisa berani memilih diantara dua jalan, yaitu jalan kenistaan atau jalan mulia. Saat ia bercermin pada diri orang lain yang berhasil meninggalkan tapak-tapak perjalanan kebahagiaan sesaat. Rasa kagum, heran, dan terpaku membayangi pikirannya. Saat itu juga keberaniannya muncul, dan ia memilih jalan yang dipenuhi dengan rasa kesabaran, penuh dengan rasa keikhlasan, penuh dengan pengorbanan, dan penuh dengan rasa kekeluargaan. Jalan yang ia pilih ini mungkin adalah jalan yang sangat berat penuh alang melintang bagi mereka diseberang jalan sana, tapi baginya ini adalah jalan yang mampu mebuatnya dewasa dan menemukan siapakah ia ini sebenarnya. Jalan ini bernama jalan kemuliaan. Setiap orang yang akan melewati jalan ini, mereka akan dibekali sebuah ransel berisikan penuh dengan amanah, sebagai sebuah apresiasi bagi mereka yang telah memberanikan diri menempuh jalan ini. Ransel itupun sangat berat, mampu menjerumuskan bagi pembawanya bila dia lengah. Ia pun dijalan ini mencoba untuk istiqomah, mencoba untuk bersabar, dan mencoba untuk mampu berjalan cepat bahkan berlari agar mampu meraih Ridho-Nya, kalaupun ia tak sampai, ia sudah cukup merasa bahagia karena ia telah meninggalkan jejak-jejak tapak langkah kebahagiaan sesaat. Dan ia berjanji akan selalu memegang teguh prinsipnya, prinsip yang mulai tumbuh sampai menjadi akar yang kuat, yang tidak bisa digoyahkan dengan pengaruh-pengaruh syaitan, hanya dengan beristiqomahlah ia mampu bertahan serta selalu berjalan dalam firman suci-Nya yang selalu ia pegang teguh, “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S Muhammad : 7).

Semoga Allah senantiasa melindungi hamba-hamba-Nya yang istiqomah dijalan-Nya.

RANCANGAN PENELITIAN


A.     Definisi Rancangan Penelitian
Ada banyak definisi mengenai rancangan penelitian, diantaranya:
·         Rancangan penelitian atau research design  pada dasarnya merupakan “blueprint” yang menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisis data.
·         Rencana penelitian yang memuat strategi dan struktur penelitian yang diatur untuk menjawab masalah penelitian
·         Rancangan penelitian adalah suatu  rencana, struktur dan strategi penelitian untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan melakukan pengendalian berbagai variabel yang berpengaruh terhadap penelitian
Kesimpulannya, definisi dari rancangan penelitian adalah sebuah rencana yang rinci (detil), yang diperlukan untuk melakukan penelitian.


B.     Klasifikasi Rancangan Penelitian
Sebuah rancangan penelitian minimal harus dapat member informasi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
·         Apa yang akan diteliti?
Jawaban dari pertanyaan ini dijelaskan dalam perumusan masalah.
·         Mengapa perlu penelitian?
Jawaban dari pertanyaan ini dijelaskan dengan menunjukkan pentingnya permasalahan tersebut dalam tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
·         Bagaimana penelitian akan dilaksanakan?
Jawaban dari pertanyaan ini dijelaskan dengan menguraikan metodologi yang akan digunakan, minimal meliputi unit of analysis, kerangka konseptual, metode penarikan sampel, metode pengumpulan data, metode analisa data. 


C.    Unsur-Unsur Rancangan Penelitian
Unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah rancangan penelitian, yaitu:
1.         Tujuan penelitian
2.         Jenis penelitian yang akan digunakan
3.         Unit analisis atau populasi penelitian
4.         Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukan
5.         Teknik pengambilan sampel
6.         Teknik pengumpulan data
7.         Definisi operasional variabel penelitian
8.         Pengukuran
9.         Teknik analisis data
10.       Instrumen pencarian data (mis. Kuesioner) 


Adapun penjelasan dari tiap unsur-unsur rancangan penelitian, yaitu: 
Pertama : Tujuan Penelitian
Yang dimaksud dengan tujuan penelitian adalah hasil akhir penelitian itu  sendiri. Fungsi tujuan penelitian, di samping untuk mengarahkan proses penelitian, juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) dan atau juga hipotesis penelitian 


Kedua : Jenis penelitian yang akan diaplikasikan
Beberapa jenis penelitian yang banyak dipakai dalam ilmu administrasi atau manajemen adalah penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diteliti secara apa adanya, namun lengkap dan rinci. Satu contoh yang banyak dari penelitian deskriptif adalah penilaian sikap atau pendapat dari individual, organisasi, peristiwa, atau prosedur kerja. Beberapa contoh pertanyaan penelitian yang dicoba ditemukan jawabannya melalui penelitian deskriptif adalah sebagi berikut :
  • Bagaimana manajer menghabiskan waktu kerjanya?
  • Bagaimana sikap pegawai terhadap jadwal kerja “flex-time”?
  • Bagaimana organisasi melakukan proses seleksi pegawai ?
  • Bagaimana koordinasi kerja antar bagian dalam organisasi?

Ketiga : Unit analisis atau populasi penelitian Individual. 
Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah individu-individu pegawai.
Kelompok. Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu, maka unit analisisnya adalah kelompok.
Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X, maka unit analisisnya adalah organisasi.
Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis- nya adalah produk, berupa susu bayi.


Keempat : Rentang waktu penelitian
1.    One shot or Cross section studies, data dikumpulkan hanya sekali.
2.    Longitudinal studies, data dikumpulkan dalam beberapa periode waktu tertentu. Misalnya untuk meneliti disiplin pegawai, peneliti mengamati perilaku pegawai selama enam bulan

Kelima : Teknik pengambilan sampel
Secara umum ada dua teknik, yaitu sampling probabilistik dan nonproba-bilistik, atau acak dan non-acak. Dalam sampel acak antara lain terdapat simple random sampling, stratified random sampling, area sampling, cluster sampling, systematic sampling. Dalam nonprobabilistic sampling antara lain terdapat accidental sampling, convienience sampling, snow-ball sampling, purposive sampling. Kesemua teknik tersebut dibahas secara lebih mendalam dalam teknik sampling.


Keenam : Teknik Pengumpulan data
Kita mengenal beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan pada satu cara pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya. Misalnya, untuk mencari data dari variable motivasi kerja menggunakan kuesioner, sedangkan untuk mencari data pendapatan, gaji, atau upah, menggunakan teknik observasi. 


Ketujuh : Definisi operasional variabel penelitian
Bagi penelitian kuantitatif, langkah ini mutlak dilakukan. Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel adalah upaya untuk mengurangi keabstrakan konsep atau variabel penelitian, sehingga bisa dilakukan pengukuran. Beberapa peneliti menggunakan istilah indikator. Misalnya, untuk mengukur disiplin pegawai, maka dihitung frekuensi ketepatan masuk kerja, kepatuhan pada peraturan, dlsb. Untuk mengetahui produktivitas, dihitung perbandingan antara hasil herja dengan waktu kerja.


Kedelapan : Pengukuran variabel penelitian
Jenis skala pengukuran untuk setiap variabel penelitian perlu diketahui dengan benar. Hal ini berguna untuk menetapkan rumus atau perhitungan-perhitungan statistik. Misalnya, untuk variabel yang berskala nominal tidak mungkin dihitung rata-ratanya. Skala pengukuran yang ada adalah nominal, ordinal, interval, dan rasio.


Kesembilan : Teknik analisis data
Sebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding, master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya.


Kesepuluh : Instrumen Pencarian Data
Ada beberapa alat yang dikenal sebagai alat pengambil data dalam penelitian sosial / bisnis. Alat-alat tersebut mencakup wawancara, kuesioner atau angket, observasi, dan studi dokumentasi 


Contoh Rancangan Penelitian
Komitmen Organisasional Pegawai Organisasi “X”


Kerangka Teoritis 
Variabel utama penelitian ini adalah komitmen pada organisasi (organizational commitment.) Lima variabel independen yang digunakan untuk mencoba menjelaskan variasi komitmen pegawai pada organisasi adalah usia, kesempatan untuk maju, kepuasan kerja, lama kerja, dan jenis kelamin.   Makin besar kesempatan untuk maju, makin tinggi pula tingkat komiten pegawai pada organisasi. Ketika pegawai mengetahui bahwa mereka bisa berkembang dalam suatu organisasi, maka komitmennya untuk tetap tinggal bersama organisasi bisa diharapkan tinggi. Jika, ternyata kesempatan untuk maju dipandang kurang mendapat perhatian dari organisasi, maka mereka cenderung untuk mencari organisasi lain yang mampu menawarkan kesempatan berkembang bagi dirinya. Demikian pula, jika pegawai mempunyai kepuasan kerja yang tinggi, mereka juga cenderung mempunyai komitmen yang tinggi pula pada organisasi, dibanding dengan pegawai yang kepuasan kerjanya rendah. Lama kerja dalam suatu organisasi punya hubungan pula dengan komitmen pada organisasi. Makin lama mereka bekerja dalam suatu organisasi, makin tinggi pula tingkat komitmennya pada organisasi. Ketika seseorang tinggal lama dalam suatu organisasi mereka cenderung membentuk kedekatannya dengan tempat, rekan kerja, pelanggan, dan hal-hal lainnya, hal-hal tersebut membuat mereka menjadi enggan untuk meninggalkan organisasi untuk bergabung dengan organisasi lainnya. Keterlibatan dan loyalitas mereka kepada organisasi menyebabkan mereka kurang mempunyai keinginan untuk keluar, oleh karena itu komitmen organisasional pegawai yang belum lama bekerja pada organisasi cenderung lebih rendah.    Di samping hal-hal tersebut, usia juga berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Pegawai yang berusia lebih tua cenderung lebih mempunyai rasa keterikatan atau komitmen pada organisasi dibanding dengan yang berusia muda. Hal ini bukan saja disebabkan karemna lebih lama tinggal di organisasi, tetapi dengan usia tuanya tersebut, makin sedikit kesempatan pegawai untuk menemukan pekerjaan di tempat lain, sehingga meningkatkan loyalitas mereka pada organisasi. Demikian pula, pegawai wanita mempunyai tingkat komitmen pada organisasi lebih baik dibanding dengan pegawai laki-laki, khususnya pada pegawai wanita yang menikah. Hal ini bisa terjadi disebabkan karena pegawai tersebut merasa bahwa tanggung jawab rumah tangganya ada di tangan suami mereka, sehingga gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi bukanlah sesuatu yang sangat penting bagi dirinya.
Tujuan Penelitian adalah menguji hipotesis di bawah ini :
Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan, lima hipotesis dikembangkan dalam penelitian ini :
1.      Makin tua usia pegawai, makin tinggi komitmen pada organisasi
2.      Jika pegawai mempunyai sikap positif  terhadap kebijaksanaan organisasi dalam memberikan kesempatan untuk maju bagi mereka, maka komitmen pada organisasi akan makin tinggi.
3.      Ada hubungan positif di antara komitmen pada organisasi dengan lama kerja
4.      Pegawai wanita mempunyai komitmen lebih tinggi pada organisasi dibanding dengan pegawai pria.
5.      Ada hubungan positif di antara kepuasan kerja pegawai dengan komitmen pada organisasi.



Metode Penelitian :

a.      Jenis Penelitian :  Karena tujuan penelitian adalah ingin mengetahui hubungan-hubungan di antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen, maka jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian korelasional.
b.      Unit Analisis : Karena peneliti tertarik pada tingkatan komitmen pada organisasi para pegawai, maka unit analisis proyek penelitian ini adalah setiap individu pegawai.
c.       Populasi dan sampel : Populasi penelitian adalah seluruh pegawai yang bekerja di organisasi “X”. Karena penelitiannya masih bersifat eksploratif, maka sampel ditarik dengan teknik convenience sampling.
d.      Teknik Pengambilan data :  Data diambil dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner), disebarkan di kalangan pegawai di organisasi “X”.

Operasionalisasi beberapa variabel
1.       Komitmen pada organisasi : Komitmen atau keterikatan pada organisasi didefinisikan sebagai keinginan pegawai untuk tetap tinggal, setia pada organisasi. Makin  besar keinginannya untuk tetap tinggal di organisasi “X”, makin tinggi tingkat komitmetnya. Skala pengukuran yang dipakai adalah skala Likert . Jumlah pernyataan 4.
2.       Kesempatan untuk maju : Yang dimaksud dengan kesempatan untuk maju adalah sikap pegawai atas kebijakan organisasi dalam memberikan kesempatan maju bagi dirinya. Makin positif sikap, makin baik organisasi memberikan kesempatan untuk maju bagi pegawainya. Skala yang dipakai adalah skala Likert . Jumlah pernyataan 3.
3.       Kepuasan kerja : Konsep kepuasan kerja yang digunakan mengacu pada Job Descriptive Index, yang terdiri atas sikap terhadap (1) gaji yang diterima, (2) rekan kerjanya, (3) atasannya, dan (4) pekerjaan yang dilakukannya. Skala Likert masih tetap dipakai untuk memperoleh data ini. Makin positif sikap pegawai terhadap keempat  dimensi tersebut, makin tinggi pula tingkat kepuasan pegawai. Jumlah pernyataan untuk masing-masing dimensi 2. Jadi jumlahnya 8

Kuesioner
Kepada Yth Bapak/Ibu Pegawai organisasi  “X”
Dengan hormat,
Kami, mahasiswa  ……. sedang mengambil mata kuliah Praktek Penelitian. Sebagai salah satu tugas akhir mata kuliah tersebut adalah melaksanakan satu proyek penelitian tentang komitmen pegawai pada organisasi. Untuk maksud tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner di bawah ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
1. Jenis Kelamin :   L / P
2. Usia  : ………………..
3. Lama bekerja di organisasi “X” : ………... tahun
4. Unit Kerja : ……………………

Bubuhkan tanda “X” pada kolom jawaban Anda


No.
Urut

 

Pernyataan

Sangat Setuju

Setuju

Netral

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
Tugas Anda tidak membosankan





2
Tugas yang dilakukan sesuai dengan kemampuan Anda





3
Rekan kerja Anda mau bekerjasama





4
Anda mudah memperoleh pertolongan dari rekan kerja .





5
Atasan Anda bertindak adil





6
Anda mudah berkomunikasi dengan atasan





7
Gaji yang diterima mencukupi kebutuhan Anda





8
Gaji yang diterima sesuai dengan tenaga/waktu yang Anda keluarkan





9
Organisasi memberikan kesempatan untuk maju bagi setiap pegawai.





10
Anda merasa prosedur promosi terlampau berbelit-belit.





11
Setiap pegawai diberi kesempatan sama untuk mencapai posisi puncak dalam organisasi ini





12
Jika ada tawaran pekerjaan tetap dari luar organisasi dengan imbalan lebih besar, anda cenderung menerimanya.





13
Jika ada tawaran pekerjaan isidental (sekali-kali), dengan imbalan yang menarik, anda cenderung menerimanya walau harus menyita jam kerja anda.





14
Apapun bentuk tawaran pekerjaan dan imbalan yang datangnya dari luar, anda tidak akan menerimanya kalau harus dilakukan di dalam jam kerja





15
Anda merasa betah menjadi pegawai di organisasi ini.






Demikianlah unsur-unsur yang dilakukan untuk dapat membuat suatu rancangan penelitian. Unsur-unsur ini dapat sebagai acuan untuk membuat suatu rancangan penelitian, dengan harapan dapat digunakan para peneliti untuk menmbuat suatu rancangan penelitian yang baik.


Sumber referensi:
usepmulyana.files.wordpress.com/2008/11/rancangan-penelitian.doc

vitri.staff.uns.ac.id/.../08-dasar-dasar-rancangan-penelitian-v3.ppt


http://globviews.files.wordpress.com/2009/03/8-rancangan-penelitian-compatibility-mode.pdf