Pages

Labels

Friday, January 25, 2013

Pelatihan Jurnalistik

Notulensi Pelatihan Jurnalistik

Teknik Penulisan Artikel
Oleh : Noor Raihan (Redaksi UG News)


1. Tulisan adalah sebuah pengungkapan berupa bahasa yang menerangkan sesuatu.

2. Tulisan dibagi 2 tipe, yaitu fiksi dan non-fiksi
* contoh tulisan fiksi : cerpen, puisi, hikayat, legenda, pantun, dll.
* contoh tulisan non-fiksi : artikel berita, biografi, essay, karya ilmiah, dll.

3. Rumus baku dalam penulisan adalah 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, and How)

4. Bentuk dan gaya penulisan terdiri dari beberapa jenis, yaitu deskriptif, opini/kolom, narasi/kronologi/diary, ilmiah popular, pop/humor
* deskriptif, merupakan gaya penulisan yang menceritakan sesuatu secara lugas dan memaparkan ciri-ciri dari suatu benda
* opini/kolom, merupakan gaya penulisan yang menceritakan sesuatu berdasarkan argumentasi dari penulisnya.
* narasi/kronologi/diary, merupakan gaya penulisan yang menceritakan sesuatu secara runtut dari awal sampai akhir.
* ilmiah popular, merupakan gaya penulisan yang memaparkan fakta dan hasil penelitian, namun menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam.
* pop/humor, merupakan gaya penulisan santai khas anak muda yang dipenuhi dengan bahasa gaul dan humor.

5. Tips menulis
o Kontinuitas dalam menulis harus dijaga dengan selalu membiasakan diri untuk menulis
o Perbanyak membaca, hindari untuk membatasi bacaan
o Jadikan pengalaman sebagai bahan bagi tulisan
o Kreasikan tulisan dengan tambahan pernak-pernik selain 5W+1H

Syukur Tak Bertepi

Assalamu'alaykum wr wb
Sobat pembaca, tulisan ini ku wakilkan untuk seorang kakak perempuan yang kami dipertemukan oleh iman dan dalam persaudaraan yang abadi, InsyaAllah.

Allah, terimakasih akan segenap pemberian-Mu atas hidup dan menghidupkan, mati dan mematikan.
Begitu indah cara-Mu yaa Rabb, memilih hamba-Mu dalam ujian tiap ujian.
Begitu indah Engkau menenangkan kami dengan firman-Mu, "La yukallifullaahu nafsaan illa wus'ahaa"... Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Begitu halus peringatan-Mu dengan firman-Mu, "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39). "Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?." (QS. Al-Mu'minuun, 23:115).
Begitu syahdu masih menetap di moment Hari Ibu, Engkau menyadarkan kami sebagai seorang anak akan perjuangan Ibu yang menjaga kami dalam 9 bulan di kandungan.
Begitu sangat berterima kasih kepada-Mu, yaa Rabb..
Yang telah menegur diri ini dengan kisah hamba-Mu yang Engkau sayang, Ka Nadia, barakallahu fiik, ka.
Semoga Allah ganti buah cinta kakak dengan kehidupan yang lebih baik.
Teriring salam dan doa untuk bidadari kecil di surga-Nya :)

HUSNUDZHON, THAT'S THE POINT ^^

Assalamu'alaykum wr wb
Sahabat, izinkan catatan ini menghampiri ruang baca kalian ^^
Untuk sekedar berbagi kisah dan InsyaAllah saling mengingatkan.

Bismillaahirrahmanirrahim...

Sore itu disebuah subway di kota New York, suasana cukup sepi.Kereta api bawah tanah itu cukup padat oleh orang-orang yang baru pulang kerja. Tiba-tiba, suara hening terganggu oleh ulah dua orang bocah kecil berumur sekitar 3 dan 5 tahun yang berlarian kesana kemari. Mereka berdua mulai mengganggu penumpang lain.

Yang kecil mulai menarik-narik koran yang sedang dibaca oleh seorang penumpang, kadang merebut pena ataupun buku penumpang yang lain. Si kakak sengaja berlari dan menabrak kaki beberapa penumpang yang berdiri menggantung karena penuhnya gerbong itu. Beberapa penumpang mulai terganggu oleh ulah kedua bocah nakal itu, dan beberapa orang mulai menegur bapak dari kedua anak tersebut.

"Pak, tolong dong anaknya dijaga!" pinta salah seorang penumpang. Bapak kedua anak itu memanggil dan menenangkannya. Suasana kembali hening, dan kedua anak itu duduk diam. Tak lama kemudian, keduanya mulai bertingkah seperti semula, bahkan semakin nakal. Apabila sekali diusilin masih diam saja, kedua anak itu makin berani. Bahkan ada yang korannya sedang dibaca, langsung saja ditarik dan dibawa lari. Bila si-empunya koran tidak bereaksi, koran itu mulai dirobek-robek dan diinjak-injak. Beberapa penumpang mulai menegur sang ayah lagi dengan nada mulai kesal. Mereka benar-benar merasa terganggu, apalagi suasana pulang kerja, mereka masih sangat lelah.
Sang ayah memanggil kembali kedua anaknya, dan keduanya mulai diam lagi. Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Si anak mulai membuat ulah yang semakin membuat para penumpang di gerbong bawah tanah itu mulai marah. Beberapa penumpang mulai memarahi sang ayah dan membentak.
"Pak, bisa mendidik anak tidak sich!" kata seorang penumpang dengan geram. "Dari tadi anaknya mengganggu semua orang disini, tapi bapak koq diam saja". Sang ayah bangkit dari duduknya, menghampiri kedua anaknya yang masih mungil, menenangkannya,dan dengan sangat sopan berdiri dan berkata kepada para penumpang yang ada di gerbong itu.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu semua, mohon maaf atas kelakuan kedua anak saya ini. Tidak biasanya mereka berdua bertingkah nakal seperti saat ini. Tadi pagi, kedua anak saya ini baru saja di tinggal oleh ibu mereka yang sangat mereka cintai. Ibu kedua anak saya ini meninggal karena penyakit LEUKEMIA yang dideritanya".

Bapak itu diam sejenak, dan sambil mengelus kepala kedua anaknya meneruskan ceritanya. "Mungkin karena kejadian yang menimpa ibu mereka berdua itu begitu mendadak, membuat kedua anak saya ini belum bisa menerima kenyataan dan agak sedikit shock karenanya. Sekali lagi saya mohon maaf".
Seluruh orang didalam gerbong kereta api bawah tanah itu seketika terdiam. Mereka dengan tiba-tiba berubah total, dari memandang dengan perasaan kesal karena kenakalannya, berubah menjadi perasaan iba dan sayang. Kedua anak itu masih tetap nakal, mengganggu seluruh penumpang yang ditemuinya. Tetapi, orang yang diganggu malah kelihatan tambah menampakkan kasih sayangnya. Ada yang memberinya coklat, bahkan ada yang menemaninya bermain. Perhatikan kondisi subway itu !!! Penumpangnya masih sama !!!
Kedua anak itu masih nakal-nakal !!! tetapi terjadi perubahan yang sangat mencolok.
Suasana didalam subway itu berubah 180 derajat. Kenapa? Karena sebuah informasi.
Begitu pentingnya sebuah INFORMASI. KECIL... bisa merubah semua 'ATMOSPHERE' lingkungan kita. Seringkali kita salah paham dengan teman/sahabat kita, karena kita tidak mengetahui sebuah INFORMASI KECIL tsb... dan hal tersebut akan membuat 'ATMOSPHERE' yang buruk dengan teman kita, mungkin kita pernah berprasangka buruk pada teman kita...karena kita tidak mengetahui INFORMASI YANG SEBENARNYA!!
HUSNUDZHON, THAT'S THE POINT ^^
Bahkan dalam kalam suciNya sudah terukir indah, "Wahai orang-orang yg beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Hujuraat:12)
Mungkin ini juga makna dari husnudzhon, dari perkataan Ja'far Ash-Shaddiq, "Jika engkau menjumpai sesuatu yang tidak kau sukai dari perbuatan saudaramu, carilah satu bahkan tujuh puluh alasan untuk membenarkan perbuatan saudaramu itu.Jika engkau masih belum mendapatkannya, katakanlah,"Semoga ia mempunyai alasan yang aku tidak mengetahuinya"


Semoga bemanfaat, full barokah ^^

3 Langkah Praktis Untuk Tetap Optimis

Kehidupan selalu diwarnai dengan rintangan. Terkadang rintangan yang datang bertubi-tubi membuat kita gelisah, risau bahkan merasa gagal.  Seorang muslim tidak selayaknya ‘menyerah’ dalam menjalani ujian kehidupan ini. Putus asa adalah hal yang terlarang dalam syariat kita, sebagaimana firman Allah SWT :  Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS Yusuf 87)

Untuk itulah seorang muslim harus mampu memotivasi dirinya, memasukkan jiwa optimis dalam relung dadanya, agar mampu meniti hari-harinya yang berat dengan sikap yang mulia. Setidaknya ada tiga hal yang bisa menjaga dan menguatkan sikap optimis dalam diri seorang muslim. 

Pertama :  Meyakini Janji Allah

Firman Allah SWT dalam Al-Quran dipenuhi dengan ayat-ayat targhib yang penuh motivasi bagi seorang muslim. Diantaranya adalah bahwa Allah SWT tidak memberikan ujian apapun kecuali sesuai dengan kemampuan kita. Dalam surat Taghobun kita juga diingatkan bahwa dengan ketakwaan seluruh urusan kaum muslimin akan menjadi mudah, dan bahkan mendapatkan rejeki dari arah yang tak diduga. Diluar itu semua jika kita mencermati, bekal terbesar bagi seorang muslim untuk optimis adalah dengan keimanannya.

Keimanannya itulah yang membuat semua hal menjadi baik baginya. Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini tidak dimiliki oleh selain seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya.” {HR. Imam Muslim]

Kedua : Terus Berdoa

 Optimisme dipupuk dengan terus bedoa dan merasakan kedekatan kepada Allah SWT. Apa yang kita saksiksan hari ini dari kekayaan dan kemakmuran jazirah Arab, adalah perwujudan dari doa penuh optimisme dan keyakinan yang terlantunkan dari lisan nabi Ibrahim alaihissalam.  Doa tersebut diabadikan dalam Al-Quran sebagai pelajaran optimisme pada kita.  “Dan ingatlah tatkala Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan berilah rezeki kepada penduduknya berupa buah-buahan yang banyak..”(QS Al Baqarah: 126). Dengan berdoa kita merasa dekat dan membutuhkan Allah SWT, maka optimisme kita menjadi lebih bersih dan terjaga dari keangkuhan diri pribadi.

Ketiga : Melangkah Dengan Cermat

Optimis bukan berarti angan-angan kita melayang di langit sana tanpa amal nyata. Namun optimisme justru menguat setelah kita melangkah dengan mantap dan teguh untuk mengubah kondisi yang kita alami. Bukankah Allah SWT telah mengingatkan : “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Surat Ar-Ro’du 11).  Maka tidak layak berdiam diri atas nama kesabaran, namun kita semua berupaya berbuat dengan lebih baik dan lebih cermat dari sebelumnya, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Semoga kita mampu mewarnai hari-hari kita dengan penuh optimis, menyambut setiap tantangan sebagai peluang syukur dan kesabaran, sebagaimana digambarkan dalam sabda Rasulullah SAW : "Barangsiapa di antara kalian yang memasuki waktu pagi hari dalam keadaan aman pada dirinya, sehat jasmaninya dan dia memiliki makanan pada hari itu, maka seolah oleh dia diberi dunia dengan berbagai kenikmatannya” (Bukhori dalam Adabul Mufrod). Salam optimis !

*artikel dimuat di Rubrik Tausiyah Suara Merdeka Suara Solo Jumat 23 September 2011


Selimut Kedewasaan

Mata, sabarlah dengan kesabaran yang baik akan keabsenan pelangi yang mewarnai bola matamu.

Hidung, sabarlah dengan kesabaran yang baik akan aroma tak sedap memasuki pintu hidupmu. Bukankah si sampah memberikan kebermanfaatan untuk si hijau?

Mulut, sabarlah dengan kesabaran yang baik akan terbukanya katupmu yang sangat berduri. Bukankah Sang Suri Tauladan sudah mengajarkan "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam".

Telinga, sabarlah dengan kesabaran yang baik akan dentuman kebisingan yang sangat mengusik jiwa-jiwa pikiranmu.

Hati, yaa hati, sabarlah dengan kesabaran yang baik akan sikap si mata, si telinga, si hidung, si mulut. Yakinlah untuk terus memutihkan istanamu dengan cara kamu oleskan kesabaranmu. Hati, sabarlah menjaga putihnya istanamu.
Hati, marilah sekali lagi, Sang Suri Tauladan sudah mengajarkan "Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati".

"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang baik" (Q.S Al-Ma'aarij: 5)

Katakan Cinta Kepada Saudarimu ^^

Assalamu'alaykum wr wb
Sobat pembaca, tepat hari Rabu/23 Januari 2013 adalah moment terindah untuk kami para akhwat (perempuan) pengurus Fajrul Islam.
Di moment ini adalah saat hati-hati kami menaruhkan keluh kesah dan tepat hati-hati kami disatukan oleh persaudaraan karena iman oleh Allah SWT.
Inilah ulasan yang mewakili moment indah ini ;)

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara”
(Al-Hujuraat [49]: 10)


Ya Allah segala puji bagi Engkau yang telah memberikan kami cinta dan kasih sayang. Shalawat dan salam teruntuk baginda Rasulullah Muhammad SAW, sang pencinta yang mengajarkan cinta sejati kepada umat manusia.

Apakah sobat pernah jatuh cinta?
Pastinya kebanyakan kita pernah jatuh cinta. Sekarang kita tidak akan “Jatuh Cinta” lagi ketika datang perasaan cinta tapi “Bangun Cinta”.

Sobat yang dimuliakan Allah, mulai sekarang marilah kita membangun cinta di dalam hati kita saudari-saudari kita. Bagaimana caranya? Ini tips sederhananya.
  1. Hadirkanlah selalu senyum terindah dan terikhlas untuknya dan bersikap hangatlah kepadanya.
  2. Tanyalah kabarnya lalu ucapkan perkataan positif dan do’a setiap dia mengatakan tentang kegiatannya atau keluhannya.
  3. Beri dia “SEMANGAT”  jangan meruntuhkan semangatnya.
  4. Berbahagialah ketika dia sedang berbahagia, ikut bersedih ketika dia ditimpa musibah.
  5. Yang terakhir berilah kabar gembira..

WARNING !! BAGI YANG BANGUN CINTA
  1. Jangan Pernah mendengki dan menceritakan aibnya kepada orang lain
  2. Jangan Pernah memfitnahnya
  3. Jangan Pernah membenci dan membelakanginya
  4. Jangan Pernah menzhaliminya.
  5. Jangan Pernah menghina dan mencemoohkannya
Rasulullah SAW bersabda,
“Janganlah Engkau saling mendengki, membongkar aib, membenci dan membelakangi, serta janganlah sebagian dari kamu menjual barang dagangan yang sudah dijual kepada sebagian yang lain. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara; Seorang muslim adalah saudara bagi yang lain, tidak menzhalimi, menghina dan mencemoohkannya. Takwa itu tempatnya disini (seraya beliau menunjuk kearah dada tiga kali). Cukup sebagai keburukan apabila ada seseorang mencela saudaranya sesama muslim. Setiap muslim dilarang mengganggu muslim yang lain dalam hal darah, harta dan kehormatannya.” (HR. Muslim)

Semoga kita dapat sama-sama mengamalkannya ^^v
Mengatakan cinta kepada saudari itu perlu, tapi katakanlah terlebih dahulu lewat sikap dan tingkah laku..”

Wallahu A'lam bish-shawab.

Prinsip Komunikasi Menurut Al Quran : Qaulan Maysuran

Kata qaulan maysuran hanya satu kali disebutkan dalam Al-Quran, QS. Al-Israa’: 28.Berdasarkan sebab-sebab turunnya (ashab al-nuzulnya) ayat tersebut, Allah memberikan pendidikan kepada nabi Muhammad saw untuk menunjukkan sikap yang arif dan bijaksana dalam menghadapi keluarga dekat, orang miskin dan musafir.

Secara etimologis, kata maysuran berasal dari kata yasara yang artinya mudah atau gampang (Al-Munawir,1997: 158). Ketika kata maysuran digabungkan dengan kata qaulan menjadi qaulan maysuranyang artinya berkata dengan mudah atau gampang. Berkata dengan mudah maksudnya adalah kata-kata yang digunakan mudah dicerna, dimengerti„ dan dipahami oleh komunikan.

Salah satu prinsip komunikasi dalam Islam adalah setiap berkomunikasi harus bertujuan mendekatkan manusia dengan Tuhannya dan hamba-hambanya yang lain. Islam mengharamkan setiap komunikasi yang membuat manusia terpisah dari Tuhannya dan hamba-hambanya.

Seorang komunikator yang baik adalah komunikator yang mampu menampilkan dirinya sehingga disukai dan disenangi orang lain. Untuk bisa disenangi orang lain, ia harus memiliki sikap simpati dan empati. Simapti dapat diartikan dengan menempatkan diri kita secara imajinatif dalam posisi orang lain (Bennett, dalam Mulyana, 1993: 83).

Namun dalam komunikasi, tidak hanya sikap simpati dan empati yang dianggap penting karena sikap tersebut relatif abstrak dan tersembunyi, tetapi juga harus dibarengi dengan pesan-pesan komunikasi yang disampaikan secara bijaksana dan menyenangkan.

Cinta Pertamaku Di Kampus Ungu

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Inginku torehkan surat cinta versi aku, untukmu Faris . . . 

Faris, ketika tapakku menjejak kampus dua tahun lalu, engkaulah cinta pertamaku. Awalnya fisikmulah yang menyeretku dalam pesona. Sosokmu yang kokoh dan penuh kesejukan, membuatku nyaman seketika. Wujudmu yang gagah dan sarat kehangatan, melambungkanku dalam tentram. Aku.. jatuh cinta pada pandangan pertama.

Awal perjumpaan kita, ku lihat anak-anak yang belajar mengaji di sekelilingmu, aku tergerak untuk turut berbagi ilmu. Tapi.. aku malu, ilmuku masih sedikit.

Sejatinya engkau, Faris. Tempat berbagi ilmu. Dua singgasana yang selalu melekat denganmu, Darul ‘Ilmi dan Nurul ‘Ilmi, masjid kampusku. Gerbang keshalehan Kampus Ungu bermula dari dua singgasana ini dan engkau mengajak kami untuk mengamalkan Islam.

Lalu kau yakinkan aku, bahwa kau terbuka untuk siapa pun, termasuk aku yang masih bodoh ini. Aku selalu menikmati sore hari mengajar TPA bersama kehadiranmu. Melihat binar mata mereka, membuatku merasa berarti. Terima kasih Faris, kau beri aku kesempatan.
Dan aku begitu terharu, begitu tersentuh, waktu ku tahu proses panjang keberadaanmu di kampusku. Penuh perjuangan!

Aku juga begitu salut pada para seniorku. Dengan tekad kuat serta semangat kerja dan do'a, mereka mengusahakan kehadiranmu di kegersangan bumi Depok. Tidak mudah memang, namun kebersamaan dan kerinduan akan sosokmu memberi kekuatan untuk terus bergerak. Aku terenyuh melihat foto-foto persiapan menyongsongmu. Semua bekerja, semua berdo'a, dan semua berusaha. Aku jadi malu. Ternyata aku belum berbuat apa-apa. Aku tidak ingin menyiakan perjuangan mereka, dan aku pun tak hendak menyiakan keberadaanmu. Aku akan berjuang bersamamu ! Membumikan Islam di diriku, di kampus ini dan di dunia.

Tapi Faris, waktu itu aku masih mahasiswa baru yang malu-malu. Rasanya tak pantas aku beraktifitas di sekelilingmu, yang terasa suci itu. Namun kau dan wajah-wajah teduh disekitarmu menguatkanku, bahwa kau menerima siapa pun, termasuk aku yang masih kotor ini. Dan bahwa yang lebih penting adalah keinginan serta usaha untuk selalu memperbaiki diri. Maka dari dirimulah, kumulakan perbaikan itu. Terima kasih Faris, kau terima aku dengan segala kekuranganku.

Selanjutnya hari-hari indah kulalui denganmu. Aktifitasku bersamamu lebih mengenalkanku pada Tuhanku, agamaku, dan bahkan diriku sendiri. Faris, aku bersyukur dipertemukan denganmu. Allah telah mengatur semua ini. Wajar jika engkau cinta pertamaku di bumi Kampus ini karena pesonamu memalingkan hiruk pikuk keduniawian kampus.

Sejak pertemuan kita, aku seakan bermetamorfosis, dari ulat bulu menjijikan, menjelma kupu indah menawan (ups, aku belum layak menjadi kupu indah menawan, aku hanya berusaha untuk menjadi itu).

Hampir empat tahun metamorfosis itu berlangsung, dan kini aku tersentak, tersadar bahwa empat tahun begitu cepat. Waktu terus berotasi. Kiranya hitungan bulan lagi, apakah engkau masih mengizinkan aku menjadi partnermu, Faris? Pintaku, bantu aku menjadi partner sejatimu dalam keimanan dan kataatan pada Sang Khalik.

Faris, dalam waktu enam bulan terakhir keberadaanku di kampus, semakin mengentalkan aura kenikmatan di jiwaku. Aku enggan berjarak darimu, maka izinkan aku membawamu selalu dalam hatiku. Sehingga dimana pun dan kapan pun, tak pernah pupus ingatan akan cinta pertamaku di kampus Ungu, FAJRUL ISLAM.. rohis kampusku..

* dalam oase kerahmatan rintik hujan, semoga Allah selalu memberkahi langkah kami.

Duhai Hati

Di saat semuanya meminta darimu, akan kontribusimu, akan pengorbananmu
Di saat semuanya menuntutmu, tapi bisakah kau sejenak berdialog dengan hatimu?
Yaa... Duhai hati..
Tetaplah istiqamah..
Walau itu berat bagimu..
Percayalah kau mampu menjalaninya..
Asalkan kau selalu menyertai Allah dalam segala hal..
Terpautnya kau duhai hatiku pada Sang Khalik..
Akan membuatmu semakin cantik dan tangguh..
Karena kau adalah mutiara di lautan..
Yang akan terus terjaga sampai masa memisahkan..
Duhai hati.. Tetaplah istiqamah..

Pemuda ooh Pemuda ...

Everybody said that anybody could do,
The important thing somebody should do,
Everybody knows that anybody could do,
All the good things that nobody did…
“DAKWAH”

Seringkali kita memandang sebelah mata tehradap berbagai persoalan remaja, sikap “cuek” terhadap masalah itu sebenarnya malah membuat remaja memiliki alasan untuk menjalani hidup sejauh yang disuka, yang penting “asyik-asyik aja boy”. Apalagi gak ada yang ngelarang.. tuuuiinggg…

Opini saat ini pun mendukung para remaja untuk menghabiskan waktunya untuk senang-senang, karena masa remaja adalah masa “suka-suka”. Ada semboyan yang mungkin sering kita dengar menggelitik akal sehat kita, “Muda hura-hura, tua kaya raya, mati masuk surga”. Semboyan yang dibuat seuenaknya wae emang begitu ideal...hhe, tapi salah besar, kenapa ya??

Sebuah cita-cita mulia, kehidupan yang sempurna harus dicapai melalui usaha bukan? Bukankah keberhasilan itu tidak muncul dari mantra yang tiba-tiba keluar apa yang kita inginkan?? Hidup ini penuh dengan dinamika yang cukup kompleks sesuai dengan kemampuan kita, karena Allah menguji kita sesuai dengan kadar kemampuan yang kita miliki, jadi wajar saja ketika kita memiliki ujian yang lebih berat dari biasanya, berarti kemampuan kita bertambah, bukan begitu sob..?? butuh komitmen dalam diri kita, butuh kesungguhan, butuh asupan hidayah, butuh nasihat, butuh makan, masih banyak kebutuhan lainnya.

Banyak sebenarnya perilaku “aneh” remaja saat ini, barangkali kalo kita tahu sifat “aneh” ini, kita lebih bijak menghadapi permasalahan yang membuat kita jadi “aneh”. Pertama, remaja paling nda tahan sama yang namanya mengendalikan emosi, contohnya aja tawuran yang kadang dipicu masalah yang sepele aja. Nda sadar urusannya bisa langsung “tahlilan” aja. Kedua, sahabat adalah segalanya, karena memang sangat wajar karena manusia sebagai makhluk sosial yang berarti saling membutuhkan satu sama lainnya. Ketiga, merasa paling bener adalah salahsatu sifat “aneh” dari seorang remaja, karena baru dapet ilmu yang nda jelas asalnya, tapi sok-sok’an berdebat.. ckck. Keempat, cuek stadium 4, jarang banget remaja yang bantuin orang jatoh dijalan, biasanya malah diliatin aja abis itu langsung ngaciiirrr…
Mau berubah??? Bisa kok, Allah itu nda pernah menutup pintu hidayahnya, tapi kitanya aja yang menutup diri dari hidayah Allah… Ayo MAKE A CHANGE…..
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. 13:11).

Udah ah pendahuluannya . . .

Masih berhubungan juga sama sifat "aneh" remaja yang suka “sahabatan”. Yupp, persahabatan atau persaudaraan memang menjadi hal yang sangat penting bagi kita sebagai manusia, kita sudah diikat dengan ikatan aqidah, yaitu Islam, sungguh Islam sangat menghargai perbedaan.

Kita awali pembahasannya lewat sumber-sumber yang sampai saat ini Allah sendiri yang menjaganya agar tidak berubah isinya.
Tepatlah kiranya Allah mengatakan Al-Qur'an surat Al-Hujurat: 13, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang lebih bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Pantaskah kita berprinsip EGP, Emang Gua Pikirin, saudara juga bukan, benarkah demikian?? Udah lupa sama firman Allah yang ini. “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.”(Al-Hujurat:10),

Sungguh Islam sangat memuliakan persaudaraan, bahkan di surat as-saff :4 “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang untuk membela agamaNya, dalam barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun kukuh.” Diawal ayat Allah menghubungkan cintaNya dengan persaudaraan, maka ketika kita masih suka berprasangka buruk terhadap saudara kita, tidak pernah menolongnya, tidak memperhatikannya, bahkan suka mengkafirkan saudaranya sendiri, bersiaplah untuk dibenci Allah…
Astaghfirullah Sob, janji Allah itu pasti, jadi jangan ragu untuk membantu saudara kita. "Siapa saja yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang menghilangkan kesusahan dari seorang muslim, maka dengan hal itu Allah akan menghilangkan salah satu kesusahannya di hari kiamat" (HR. Bukhari-Muslim).
Namun, hari ini masih saja banyak orang yang meributkan perbedaan suku bangsa, warna kulit, serta status sosial, padahal kita lahir ke alam dunia dengan keadaan seperti ini adalah atas ketentuan Allah. Sangat jelas, hanya Islam satu-satunya agama dan system kehidupan yang manusiawi dan mampu mempersaudarakan semua umat manusia. Karena yang menjadi alat ukur kemuliaan manusia dihadapan Allah adalah amalnya.
Dalam hadits pun disebutkan HR Imam Muslim, Shahihul Muslim, tafsir Ibnu Katsir juz 7 hal 322,"Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk-bentuk tubuhmu dan harta kamu tetapi akan melihat isi hati kamu dan amal-amalmu".
HR Imam Ahmad tafsir Ibnu Katsir juz 7 hal 322 Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda kepadanya,"Lihatlah, engkau tidak lebih baik dari yang berkulit merah dan pula dari yang berkulit hitam melainkan jika engkau mengunggulinya dengan taqwa kepada Allah.".
HR Imam Muslim, Terjemahan Shohih Muslim dari Yahya bin Hushain r.a., dari neneknya Ummul Hushain, katanya dia mendengar neneknya bercerita, "Aku pergi menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah SAW ketika Haji Wada'. Ketika itu beliau berkhutbah panjang lebar. Antara lain aku mendengar beliau bersabda,"Seandainya pejabat yang kuangkat dalam pemerintahan seorang budak pontong hidung, mungkin yang dimaksud nenek, budak hitam, tetapi dia memerintah kamu dengan Kitabullah, maka hendaklah kamu patuh dan setia kepadanya."

Berbeda itu indahnamun semoga ini bisa mencambuk kita untuk lebih mendekat padaNya, sang Pencipta Beda. Bagi seorang muslim, yang terbaik adalah menerima kebenaran dari siapapun, tidak perlu melihat siapa yang berkata, namun lihatlah apa yang dikatakannya. Bukan saatnya buat umat Islam untuk saling menafikan atau menjelekkan satu sama lain. Karena tidak ada seorang pun yang sempurna di sisi Allah SWT. Hendaknya tiap elemen umat Islam saling bercermin dengan saudaranya untuk memperbaiki kekurangan masing-masing, bukan untuk saling mencari kekurangan saudaranya. Kalau sekedar mencari kesalahan dan kelemahan saudara kita, tentu tidak sulit. Yang sulit adalah mencari kekurangan dan kesalahan pada diri kita sendiri dan berupaya untuk memperbaikinya.

SALAM DAN SEMANGAT UKHUWAH ^^v

Khusnul Khatimah Setelah Berjilbab (True Story)

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================

Kisah ini saya dapat dari sahabatku yang bekerja di salah satu perusahaan asing, di Kaltim: Disini saya kutibkan kisah nyata seorang gadis yang menginjak remaja atau kerennya jaman sekarang (ABG) yang sebelumnya tidak karuan tingkah lakunya, namun setelah sadar akan kekeliruannya dan sudah mengerti "HIKMAH MEMAKAI JILBAB" ,Allah justru memanggilnya.

Kisah nyata ini dari kawan saya bekerja. Kisah nyata ini semoga berguna bagi yang membacanya, terutama kaum Hawa, juga bagi yang punya istri, yang punya anak perempuan, adik perempuan, saudara perempuan, kakak perempuan, yang masih punya Ibu, yang punya keponakan perempuan...
------------------------------------------------------------

Sahabatku menceritakan:

Ini cerita tentang adikku Nur Annisa , gadis yang baru beranjak dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada mengkhawatirkan ibuku, banyak teman cowoknya yang datang kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji.

Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali adikku berkata dengan suara yang rada keras: "Mama coba lihat deh, tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga beda beda ama kita kita, malah teman teman Ani yang disekolah pake jilbab dibawa om om, sering jalan jalan, masih mending Ani, walaupun begini-gini ani nggak pernah ma kaya gituan",
bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala di akhir malam kulihat ibuku menangis , lirih terdengar doanya: "Ya Allah, kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah ".

Pada satu hari didekat rumahku, ada tetangga baru yang baru pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang masih kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri (entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah timbul desas desus mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga dijuluki si buta, bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh Adikku, dan dia bertanya sama aku: "Kak, memang yang baru pindah itu istrinya buta, bisu dan tuli ? "..hus aku jawab sambil lalu" kalau kamu mau tau datangin aja langsung kerumahnya".

Eehhh tuuh, anak benar benar datang kerumah tetangga baru. Sekembalinya dari rumah tetanggaku , kulihat perubahan yang drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah muram atau lesu mejadi pucat pasi….entah apa yang terjadi.?

Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab ..yang panjang lagi..rok panjang, lengan panjang…aku sendiri jadi bingung….aku tambah bingung campur syukur kepada Allah SWT karena kulihat perubahan yang ajaib.. yah kubilang ajaib karena dia berubah total..tidak banyak lagi anak cowok yang datang kerumah atau teman teman wanitanya untuk sekedar bicara yang nggak karuan...kulihat dia banyak merenung, banyak baca baca majalah islami yang biasanya dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti jadi majalah majalah islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku …tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur'annya, sholat sunat nya…dan yang lebih menakjubkan lagi....bila teman ku datang dia menundukkan pandangan…Segala puji bagi Engkau ya Allah SWT jerit hatiku..

Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun).

Di pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah SWT agar Adikku di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha, ketika aku tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak orang, tak dapat kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis, aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat sendat ibuku bilang sama aku: "Dhi,adikkmu bisa ucapkan dua kalimat Syahadah diakhir hidupnya..".Tak dapat kutahan air mata ini...

Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng aku masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya..diary yang selalu dia tulis, Diary tempat dia menghabiskan waktunya sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih hidup, kemudian kubuka selembar demi selembar...hingga tertuju pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hatiku..perubahan yang terjadi ketika adikku baru pulang dari rumah Abu Khoiri…disitu kulihat tanya jawab antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini :

Tanya jawab ( kulihat dilembaran itu banyak bekas tetesan airmata ):

Annisa : Aku berguman (wajah wanita ini cerah dan bersinar layaknya bidadari), ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.

Istri tetanggaku : Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati.

Annisa : Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih kelihatan cantik.

Istri tetanggaku : Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT dan bila Allah SWT berkehendak, siapakah yang bisa menolaknya.

Annisa : Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk pakai jilbab, menurut ibu bagaimana?

Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah SWT menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT diakhirat nanti, jilbab adalah hijab untuk wanita.

Annisa : Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan.

Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami.

Annisa : Apa itu hakekat jilbab ?

Istri Tetanggaku : Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin. Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan mahram kamu. Hijab lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia-siaan, usahakan selalu berdzikir kepada Allah SWT. Hijab telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu dari mencium cium segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat.

Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah SWT, bila kamu sudah bisa maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu, itulah hakekat jilbab.

Annisa : Ibu, aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab, mudah mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa melaksanakan semuanya.

Istri tetanggaku : Duhai Anisa bila kamu memakai jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT.

Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang kedua kali, pada saat roh roh manusia seperti anai anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun tumbuhan.

Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan. Ketika ibu tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa menjadi musuh, satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini.

Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam macam tergantung dari amalannya, ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya menangis, menangis karena hari itu Allah SWT murka, belum pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu, hingga ribuan tahun manusia didiamkan Allah SWT dipadang mahsyar yang panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul Hisab.

Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung, Allah SWT. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari Perhitungan nanti!!

Sampai disini aku baca diarynya karena kulihat, berhenti dan banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya, Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan, kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain muhrimnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah SWT, wanita yang tidak pernah berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi diary.

Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah SWT menerima Adikku disisinya, Amin , Subhanallah.

Bapak-Bapak, Ibu-ibu, Saudara-Saudaraku, adik-adikku dan semua kaum muslimah yang dimuliakan oleh Allah SWT dimanapun engkau berada. Saya mengharap kisah nyata ini bisa menjadi iktibar, menjadi pelajaran bagi kita , bagi putri-putri kita semua. Semoga meresap dihati yang membacanya dan semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk, memberi Rahmat, hidayah bagi yang membaca dan menghayatinya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan iman kita untuk menjalankan (memenuhi) segala perintah-Nya dan menjauhi segala apa-apa yang dilarang-Nya, dan mendapat derajat takwa yang tinggi, selamat didunia sampai di akhirat nanti, mendapat pertolongan dan syafa'at di hari yaumul hisab dan mendapat surga yang tinggi, amien. Wallaahu a'lam bish shawab, billaahi taufik wal hidayah.

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
-------------------------------------------------------

tulisannya mba Ifta Istiany

-------------------------------------------------------
notes ini untuk diriku, dirimu, dan wanita muslimah spesial yang terus ingin menjadi sosok yang baik dimata Allah SWT ^^

bagaimana teman"???
mau berusaha menjemput hidayahNYA
mau komitmen merindukan hidayahNYA
hikmah dari notes ini menjadi cambukan lagi untuk aku, untuk terus memperbaiki diri
dan aku ingin bersama kalian mencapai keridhoan Allah SWT :)

aku mencintaimu karena Allah ^^


kamu cantik dimata Allah ^^

(Kisah Motivasi) Wortel, Telur, dan Kopi

Berikut ini sebuah kisah yang semoga dapat membuat kita termotivasi untuk berani menghadapi cobaan dan tantangan hidup yang ada. Sudah cukup lama saya mendengar cerita ini dari teman dan kerabat serta trainer ketika menghadiri kegiatan training motivasi. So, selamat menyimak... ^^
Seorang anak mengeluh pada ibunya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ibunya, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas kompor dengan api yang sudah menyala. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua, dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang Ibu. Setelah 20 menit, sang Ibu mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di cangkir.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”
"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak.
Ibunya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ibunya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ibunya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.
Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ibu?”

Ibunya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras, dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya Ibunya.
“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?”

"Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

"Nak, MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya"
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

Kehidupan tidak selalu seperti yang kita bayangkan, seperti yang kita inginkan. Tentu ada cobaan dan tantangan yang harus kita hadapi. namun jika kita yakin dan ketahui bahwa skenario Allah SWT yang terbaik bagi kita, pasti tidak ada hal yang akan membuat kita lemah.

Ada kalanya Allah SWT sengaja menunda pertolongan-NYA.
Apa tujuannya??? Agar kita belajar percaya dan setia! Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Allah SWT selesaikan!"

* dari berbagai sumber