Bismillaahirrahmanirrahiim
Teruntuk diri ini
Teruntuk teman seperjuangan
Teruntuk teman dalam kebermanfaatan
Teruntuk "ia" yang bernama #SKRIPSWEET
Terkutip dari Anies Baswedan tentang #SKRIPSWEET
Mari disimak dihayati diaplikasikan...
Untuk diri ini, sejenak terhentak, sejenak merenungi, sejenak berkaca hati dalam perjalanan ini
1. Menulis #SKRIPSWEET adalah menaklukan diri sendiri
Terkadang selalu berpikir untuk bagaimana caranya menaklukan DP, ternyata indikator yang terbaik adalah menaklukan diri sendiri lebih utama
"... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (Q.S Ar Ra'd : 11)
2. Cara mengerjakan #SKRIPSWEET adalah potret diri penulisnya saat senyatanya kerja mandiri
Bagaimana mengatur ketawazunan diri, memanajemen diri, waktu, dan prioritas?
3. #SKRIPSWEET bukan sekadar soal riset; #SKRIPSWEET adalah simulasi cara berkarya/bekerja setelah lulus kuliah
Akan seperti apa nanti setelah lulus? Berujung kebermanfaatan kah?
4. Menunda-nunda pengerjaan #SKRIPSWEET adalah mengakumulasi rasa sesal. Akhirnya #SKRIPSWEET yang ditunda-tunda itu tetap harus diselesaikan juga
Mulailah pembenaran-pembenaran berdialog di alam pikiran, benarkah selama ini yang menggelayuti diri ini adalah pembenaran?
Imam Hasan Al Banna berkata, "Ketahuilah, kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang tersedia, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya, dan jika engkau punya kepentingan atau tugas, maka selesaikan segera."
5. Membaca referensi banyak-banyak buat #SKRIPSWEET itu baik tapi menuliskan hasil bacaan itu jauh lebih baik
Folder demi folder referensi dengan berkapasitas bergiga sudah di storage laptop bahkan yang cloud, sementara untuk penulisan skripsi sudahkah mencapai 1 file, aahh atau mungkin baru semacam draft...
6. Makin lama jeda pengerjaan #SKRIPSWEET, makin sulit memulainya lagi. Makin sulit memulai lagi, makin lama selesainya
Memilih itu pasti, silahkan memilih untuk kontinuitas atau menjedanya?
Berkatalah Ali bin Abi Thalib, "Jika tidak menyibukan diri dengan kebaikan, pasti manusia akan disibukkan dengan keburukan."
7. #SKRIPSWEET yang membanggakan & menenangkan seumur hidup penulisnya adalah #SKRIPSWEET dibuat dengan KEJUJURAN
Dan tibalah di titik penyadaran, mengakui kejujuran bahwasanya aku lah yang Malas dan Payah untuk menyegerakannya. Tak hanya dengan kejujuran, tapi berujung kebermanfaatan lah seharusnya kita sebagai seorang muslim, mendedikasikan #SKRIPSWEET ini.
8. Sibuk mengerjakan #SKRIPSWEET itu baik, tapi menyelesaikan #SKRIPSWEET itu jauh lebih baik
Sudah di tangga mana teman perjalanan penulisan ini, BAB 1 kah, BAB 2, atau kah tinggal cover dan menunggu daftar sidang?
Aaah.. atau hanya sebuah draft yang tidak tersentuh dalam bilangan hari.
9. Dan akhirnya ... #SKRIPSWEET yang baik adalah #SKRIPSWEET yang selesai!
Mulai berfikir akan tujuan, dan memulainya dengan menaklukan diri sendiri. Meniatkan dengan ikhlas bahwa #SKRIPSWEET adalah bentuk ibadah kita kepada Allah. Tidakkah kita indahkan firmanNya:
"Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S At Taubah: 105)
Allahu Rabbi...
Faghfirlani
Faghfirlani
Faghfirlani
Jadilah pelengkap, teman...
Dalam menemani perjalanan ini, saling menguatkan dan saling mendoakan
Barakallahu fiikum
setuju sekali dengan artikelnya kak
ReplyDeletejuz 30