Everybody said that anybody could do,
The important thing somebody should do,
Everybody knows that anybody could do,
All the good things that nobody did…
“DAKWAH”
Seringkali kita memandang sebelah mata tehradap berbagai persoalan remaja, sikap “cuek” terhadap masalah itu sebenarnya malah membuat remaja memiliki alasan untuk menjalani hidup sejauh yang disuka, yang penting “asyik-asyik aja boy”. Apalagi gak ada yang ngelarang.. tuuuiinggg…
Opini saat ini pun mendukung para remaja untuk menghabiskan waktunya untuk senang-senang, karena masa remaja adalah masa “suka-suka”. Ada semboyan yang mungkin sering kita dengar menggelitik akal sehat kita, “Muda hura-hura, tua kaya raya, mati masuk surga”. Semboyan yang dibuat seuenaknya wae emang begitu ideal...hhe, tapi salah besar, kenapa ya??
Sebuah cita-cita mulia, kehidupan yang sempurna harus dicapai melalui usaha bukan? Bukankah keberhasilan itu tidak muncul dari mantra yang tiba-tiba keluar apa yang kita inginkan?? Hidup ini penuh dengan dinamika yang cukup kompleks sesuai dengan kemampuan kita, karena Allah menguji kita sesuai dengan kadar kemampuan yang kita miliki, jadi wajar saja ketika kita memiliki ujian yang lebih berat dari biasanya, berarti kemampuan kita bertambah, bukan begitu sob..?? butuh komitmen dalam diri kita, butuh kesungguhan, butuh asupan hidayah, butuh nasihat, butuh makan, masih banyak kebutuhan lainnya.
Banyak sebenarnya perilaku “aneh” remaja saat ini, barangkali kalo kita tahu sifat “aneh” ini, kita lebih bijak menghadapi permasalahan yang membuat kita jadi “aneh”. Pertama, remaja paling nda tahan sama yang namanya mengendalikan emosi, contohnya aja tawuran yang kadang dipicu masalah yang sepele aja. Nda sadar urusannya bisa langsung “tahlilan” aja. Kedua, sahabat adalah segalanya, karena memang sangat wajar karena manusia sebagai makhluk sosial yang berarti saling membutuhkan satu sama lainnya. Ketiga, merasa paling bener adalah salahsatu sifat “aneh” dari seorang remaja, karena baru dapet ilmu yang nda jelas asalnya, tapi sok-sok’an berdebat.. ckck. Keempat, cuek stadium 4, jarang banget remaja yang bantuin orang jatoh dijalan, biasanya malah diliatin aja abis itu langsung ngaciiirrr…
Mau berubah??? Bisa kok, Allah itu nda pernah menutup pintu hidayahnya, tapi kitanya aja yang menutup diri dari hidayah Allah… Ayo MAKE A CHANGE…..
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. 13:11).
Udah ah pendahuluannya . . .
Masih berhubungan juga sama sifat "aneh" remaja yang suka “sahabatan”. Yupp, persahabatan atau persaudaraan memang menjadi hal yang sangat penting bagi kita sebagai manusia, kita sudah diikat dengan ikatan aqidah, yaitu Islam, sungguh Islam sangat menghargai perbedaan.
Kita awali pembahasannya lewat sumber-sumber yang sampai saat ini Allah sendiri yang menjaganya agar tidak berubah isinya.
Tepatlah kiranya Allah mengatakan Al-Qur'an surat Al-Hujurat: 13, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang lebih bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Pantaskah kita berprinsip EGP, Emang Gua Pikirin, saudara juga bukan, benarkah demikian?? Udah lupa sama firman Allah yang ini. “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.”(Al-Hujurat:10),
Sungguh Islam sangat memuliakan persaudaraan, bahkan di surat as-saff :4 “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang untuk membela agamaNya, dalam barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun kukuh.” Diawal ayat Allah menghubungkan cintaNya dengan persaudaraan, maka ketika kita masih suka berprasangka buruk terhadap saudara kita, tidak pernah menolongnya, tidak memperhatikannya, bahkan suka mengkafirkan saudaranya sendiri, bersiaplah untuk dibenci Allah…
Astaghfirullah Sob, janji Allah itu pasti, jadi jangan ragu untuk membantu saudara kita. "Siapa saja yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang menghilangkan kesusahan dari seorang muslim, maka dengan hal itu Allah akan menghilangkan salah satu kesusahannya di hari kiamat" (HR. Bukhari-Muslim).
Namun, hari ini masih saja banyak orang yang meributkan perbedaan suku bangsa, warna kulit, serta status sosial, padahal kita lahir ke alam dunia dengan keadaan seperti ini adalah atas ketentuan Allah. Sangat jelas, hanya Islam satu-satunya agama dan system kehidupan yang manusiawi dan mampu mempersaudarakan semua umat manusia. Karena yang menjadi alat ukur kemuliaan manusia dihadapan Allah adalah amalnya.
Dalam hadits pun disebutkan HR Imam Muslim, Shahihul Muslim, tafsir Ibnu Katsir juz 7 hal 322,"Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk-bentuk tubuhmu dan harta kamu tetapi akan melihat isi hati kamu dan amal-amalmu".
HR Imam Ahmad tafsir Ibnu Katsir juz 7 hal 322 Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda kepadanya,"Lihatlah, engkau tidak lebih baik dari yang berkulit merah dan pula dari yang berkulit hitam melainkan jika engkau mengunggulinya dengan taqwa kepada Allah.".
HR Imam Muslim, Terjemahan Shohih Muslim dari Yahya bin Hushain r.a., dari neneknya Ummul Hushain, katanya dia mendengar neneknya bercerita, "Aku pergi menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah SAW ketika Haji Wada'. Ketika itu beliau berkhutbah panjang lebar. Antara lain aku mendengar beliau bersabda,"Seandainya pejabat yang kuangkat dalam pemerintahan seorang budak pontong hidung, mungkin yang dimaksud nenek, budak hitam, tetapi dia memerintah kamu dengan Kitabullah, maka hendaklah kamu patuh dan setia kepadanya."
Berbeda itu indah, namun semoga ini bisa mencambuk kita untuk lebih mendekat padaNya, sang Pencipta Beda. Bagi seorang muslim, yang terbaik adalah menerima kebenaran dari siapapun, tidak perlu melihat siapa yang berkata, namun lihatlah apa yang dikatakannya. Bukan saatnya buat umat Islam untuk saling menafikan atau menjelekkan satu sama lain. Karena tidak ada seorang pun yang sempurna di sisi Allah SWT. Hendaknya tiap elemen umat Islam saling bercermin dengan saudaranya untuk memperbaiki kekurangan masing-masing, bukan untuk saling mencari kekurangan saudaranya. Kalau sekedar mencari kesalahan dan kelemahan saudara kita, tentu tidak sulit. Yang sulit adalah mencari kekurangan dan kesalahan pada diri kita sendiri dan berupaya untuk memperbaikinya.
SALAM DAN SEMANGAT UKHUWAH ^^v
0 comments:
Post a Comment