Pages

Labels

Wednesday, May 30, 2012

RESENSI BUKU "MENIKMATI HIDUP CARA RASULULLAH SAW"

Judul Buku : Menikmati Hidup Cara Rasulullah SAW
Bab : 16. Memegang Teguh Prinsip (hal 182-197)
Penulis : HAMBA
Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas
Cetakan : 1, Januari 2010
Tebal : 278 halaman

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prinsip dijelaskan sebagai ‘asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan lain-lain’. Jadi, prinsip merupakan unsur terpenting bagi seorang muslim dalam meniti maupun mengisi hidup dan kehidupan. Kepribadian seorang muslim semakin kuat manakala semakin teguh dalam berpegang pada prinsip.

Tauladan kita, Nabi Muhammad SAW, telah mensosialisasikan cara berpegang teguh pada prinsip. Dalam kitab ‘al-bidayah wa al-nihayah’ yang menuturkan sebagai berikut: ketika Islam tersebar ke seluruh penjuru jazirah Arab, berdatanglah duta-duta dari berbagai kabilah kepada Rasulullah SAW, diantaranya kabilah Tsaqif menghadap dan diterima Rasulullah SAW di masjid. Mereka bertanya tentang al-Ribah (nama patung sesembahan kaum Tsaqif), apa yang harus mereka perbuat, Rasulullah SAW dengan tegas menjawab: Hancurkan!

Dalam lain kisah, yaitu kisah tentang fenomena seseorang yang memilih jalan hidupnya. Saat seseorang memilih jalan hidupnya, saat dimana prinsip hidup diperjuangkan dan diazzamkan, dan saat seseorang bisa berani memilih diantara dua jalan, yaitu jalan kenistaan atau jalan mulia. Saat ia bercermin pada diri orang lain yang berhasil meninggalkan tapak-tapak perjalanan kebahagiaan sesaat. Rasa kagum, heran, dan terpaku membayangi pikirannya. Saat itu juga keberaniannya muncul, dan ia memilih jalan yang dipenuhi dengan rasa kesabaran, penuh dengan rasa keikhlasan, penuh dengan pengorbanan, dan penuh dengan rasa kekeluargaan. Jalan yang ia pilih ini mungkin adalah jalan yang sangat berat penuh alang melintang bagi mereka diseberang jalan sana, tapi baginya ini adalah jalan yang mampu mebuatnya dewasa dan menemukan siapakah ia ini sebenarnya. Jalan ini bernama jalan kemuliaan. Setiap orang yang akan melewati jalan ini, mereka akan dibekali sebuah ransel berisikan penuh dengan amanah, sebagai sebuah apresiasi bagi mereka yang telah memberanikan diri menempuh jalan ini. Ransel itupun sangat berat, mampu menjerumuskan bagi pembawanya bila dia lengah. Ia pun dijalan ini mencoba untuk istiqomah, mencoba untuk bersabar, dan mencoba untuk mampu berjalan cepat bahkan berlari agar mampu meraih Ridho-Nya, kalaupun ia tak sampai, ia sudah cukup merasa bahagia karena ia telah meninggalkan jejak-jejak tapak langkah kebahagiaan sesaat. Dan ia berjanji akan selalu memegang teguh prinsipnya, prinsip yang mulai tumbuh sampai menjadi akar yang kuat, yang tidak bisa digoyahkan dengan pengaruh-pengaruh syaitan, hanya dengan beristiqomahlah ia mampu bertahan serta selalu berjalan dalam firman suci-Nya yang selalu ia pegang teguh, “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S Muhammad : 7).

Semoga Allah senantiasa melindungi hamba-hamba-Nya yang istiqomah dijalan-Nya.

3 comments: