A. Definisi Rancangan Penelitian
Ada
banyak definisi mengenai rancangan penelitian, diantaranya:
·
Rancangan penelitian atau research
design pada dasarnya merupakan “blueprint” yang menjelaskan setiap
prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisis data.
·
Rencana penelitian yang memuat strategi
dan struktur penelitian yang diatur untuk menjawab masalah penelitian
·
Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian
untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan melakukan pengendalian
berbagai variabel yang berpengaruh terhadap penelitian
Kesimpulannya,
definisi dari rancangan penelitian adalah sebuah rencana yang rinci (detil),
yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
B. Klasifikasi Rancangan Penelitian
Sebuah
rancangan penelitian minimal harus dapat member informasi atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
·
Apa yang akan diteliti?
Jawaban dari pertanyaan ini
dijelaskan dalam perumusan masalah.
·
Mengapa perlu penelitian?
Jawaban dari pertanyaan ini
dijelaskan dengan menunjukkan pentingnya permasalahan tersebut dalam tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
·
Bagaimana penelitian akan dilaksanakan?
Jawaban dari pertanyaan ini
dijelaskan dengan menguraikan metodologi yang akan digunakan, minimal meliputi
unit of analysis, kerangka konseptual, metode penarikan sampel, metode
pengumpulan data, metode analisa data.
C. Unsur-Unsur Rancangan Penelitian
Unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah rancangan
penelitian, yaitu:
1. Tujuan
penelitian
2. Jenis
penelitian yang akan digunakan
3. Unit
analisis atau populasi penelitian
4. Rentang
waktu dan tempat penelitian dilakukan
5. Teknik
pengambilan sampel
6. Teknik
pengumpulan data
7. Definisi
operasional variabel penelitian
8. Pengukuran
9. Teknik
analisis data
10. Instrumen
pencarian data (mis. Kuesioner)
Adapun
penjelasan dari tiap unsur-unsur rancangan penelitian, yaitu:
Pertama
: Tujuan Penelitian
Yang dimaksud dengan tujuan penelitian
adalah hasil akhir penelitian itu
sendiri. Fungsi tujuan penelitian, di samping untuk mengarahkan proses
penelitian, juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan
penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) dan atau juga
hipotesis penelitian
Kedua : Jenis penelitian yang akan diaplikasikan
Beberapa
jenis penelitian yang banyak dipakai dalam ilmu administrasi atau manajemen
adalah penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental. Penelitian
deskriptif bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diteliti secara apa
adanya, namun lengkap dan rinci. Satu contoh yang banyak dari penelitian
deskriptif adalah penilaian sikap atau pendapat dari individual, organisasi,
peristiwa, atau prosedur kerja. Beberapa contoh pertanyaan penelitian yang
dicoba ditemukan jawabannya melalui penelitian deskriptif adalah sebagi berikut
:
- Bagaimana manajer menghabiskan waktu kerjanya?
- Bagaimana sikap pegawai terhadap jadwal kerja
“flex-time”?
- Bagaimana organisasi melakukan proses seleksi
pegawai ?
- Bagaimana
koordinasi kerja antar bagian dalam organisasi?
Ketiga
: Unit analisis atau populasi penelitian Individual.
Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah
individu-individu pegawai.
Kelompok.
Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu,
maka unit analisisnya adalah kelompok.
Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X,
maka unit analisisnya adalah organisasi.
Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis-
nya adalah produk, berupa susu bayi.
Keempat
: Rentang waktu penelitian
1. One shot or Cross
section studies, data dikumpulkan hanya sekali.
2. Longitudinal studies, data dikumpulkan dalam beberapa
periode waktu tertentu. Misalnya untuk meneliti disiplin pegawai, peneliti
mengamati perilaku pegawai selama enam bulan
Kelima
: Teknik pengambilan sampel
Secara umum ada dua teknik, yaitu
sampling probabilistik dan nonproba-bilistik, atau acak dan non-acak. Dalam
sampel acak antara lain terdapat simple random sampling, stratified random
sampling, area sampling, cluster sampling, systematic sampling. Dalam
nonprobabilistic sampling antara lain terdapat accidental sampling,
convienience sampling, snow-ball sampling, purposive sampling. Kesemua teknik tersebut dibahas secara lebih mendalam
dalam teknik sampling.
Keenam : Teknik Pengumpulan data
Kita
mengenal beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner,
observasi, dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan
pada satu cara pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya.
Misalnya, untuk mencari data dari variable motivasi kerja menggunakan
kuesioner, sedangkan untuk mencari data pendapatan, gaji, atau upah,
menggunakan teknik observasi.
Ketujuh : Definisi operasional variabel penelitian
Bagi
penelitian kuantitatif, langkah ini mutlak dilakukan. Yang dimaksud dengan
definisi operasional variabel adalah upaya untuk mengurangi keabstrakan konsep
atau variabel penelitian, sehingga bisa dilakukan pengukuran. Beberapa peneliti
menggunakan istilah indikator. Misalnya, untuk mengukur disiplin pegawai, maka
dihitung frekuensi ketepatan masuk kerja, kepatuhan pada peraturan, dlsb. Untuk
mengetahui produktivitas, dihitung perbandingan antara hasil herja dengan waktu
kerja.
Kedelapan : Pengukuran variabel penelitian
Jenis
skala pengukuran untuk setiap variabel penelitian perlu diketahui dengan benar.
Hal ini berguna untuk menetapkan rumus atau perhitungan-perhitungan statistik.
Misalnya, untuk variabel yang berskala nominal tidak mungkin dihitung
rata-ratanya. Skala pengukuran yang ada adalah nominal, ordinal, interval, dan
rasio.
Kesembilan : Teknik analisis data
Sebelum
data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding, master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup
kegiatan mengukur reliabilitas dan validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji
hipotesis, dan lain sebagainya.
Kesepuluh : Instrumen Pencarian Data
Ada
beberapa alat yang dikenal sebagai alat pengambil data dalam penelitian sosial
/ bisnis. Alat-alat tersebut mencakup wawancara, kuesioner atau angket,
observasi, dan studi dokumentasi
Contoh
Rancangan Penelitian
Komitmen
Organisasional Pegawai Organisasi “X”
Kerangka Teoritis
Variabel utama penelitian ini adalah komitmen
pada organisasi (organizational commitment.) Lima variabel
independen yang digunakan untuk mencoba menjelaskan variasi komitmen pegawai
pada organisasi adalah usia, kesempatan untuk maju, kepuasan kerja, lama kerja,
dan jenis kelamin. Makin besar kesempatan untuk maju,
makin tinggi pula tingkat komiten pegawai pada organisasi. Ketika pegawai
mengetahui bahwa mereka bisa berkembang dalam suatu organisasi, maka
komitmennya untuk tetap tinggal bersama organisasi bisa diharapkan tinggi.
Jika, ternyata kesempatan untuk maju dipandang kurang mendapat perhatian dari
organisasi, maka mereka cenderung untuk mencari organisasi lain yang mampu
menawarkan kesempatan berkembang bagi dirinya. Demikian pula, jika pegawai mempunyai
kepuasan
kerja yang tinggi, mereka
juga cenderung mempunyai komitmen yang tinggi pula pada organisasi, dibanding
dengan pegawai yang kepuasan kerjanya rendah. Lama kerja dalam suatu
organisasi punya hubungan pula dengan komitmen pada organisasi. Makin lama
mereka bekerja dalam suatu organisasi, makin tinggi pula tingkat komitmennya
pada organisasi. Ketika seseorang tinggal lama dalam suatu organisasi mereka
cenderung membentuk kedekatannya dengan tempat, rekan kerja, pelanggan, dan
hal-hal lainnya, hal-hal tersebut membuat mereka menjadi enggan untuk
meninggalkan organisasi untuk bergabung dengan organisasi lainnya. Keterlibatan
dan loyalitas mereka kepada organisasi menyebabkan mereka kurang mempunyai
keinginan untuk keluar, oleh karena itu komitmen organisasional pegawai yang
belum lama bekerja pada organisasi cenderung lebih rendah. Di samping hal-hal tersebut, usia
juga berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Pegawai yang berusia lebih tua
cenderung lebih mempunyai rasa keterikatan atau komitmen pada organisasi
dibanding dengan yang berusia muda. Hal ini bukan saja disebabkan karemna lebih
lama tinggal di organisasi, tetapi dengan usia tuanya tersebut, makin sedikit
kesempatan pegawai untuk menemukan pekerjaan di tempat lain, sehingga meningkatkan
loyalitas mereka pada organisasi. Demikian pula, pegawai wanita mempunyai
tingkat komitmen pada organisasi lebih baik dibanding dengan pegawai laki-laki,
khususnya pada pegawai wanita yang menikah. Hal ini bisa terjadi disebabkan
karena pegawai tersebut merasa bahwa tanggung jawab rumah tangganya ada di
tangan suami mereka, sehingga gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi
bukanlah sesuatu yang sangat penting bagi dirinya.
Tujuan Penelitian adalah menguji hipotesis di bawah
ini :
Dari
kerangka teoritis yang telah diuraikan, lima hipotesis dikembangkan dalam
penelitian ini :
1.
Makin
tua usia pegawai, makin tinggi komitmen pada organisasi
2.
Jika
pegawai mempunyai sikap positif terhadap
kebijaksanaan organisasi dalam memberikan kesempatan untuk maju bagi mereka,
maka komitmen pada organisasi akan makin tinggi.
3.
Ada
hubungan positif di antara komitmen pada organisasi dengan lama kerja
4.
Pegawai
wanita mempunyai komitmen lebih tinggi pada organisasi dibanding dengan pegawai
pria.
5.
Ada
hubungan positif di antara kepuasan kerja pegawai dengan komitmen pada
organisasi.
Metode
Penelitian :
a.
Jenis
Penelitian : Karena tujuan penelitian adalah ingin
mengetahui hubungan-hubungan di antara beberapa variabel independen dengan satu
variabel dependen, maka jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian
korelasional.
b.
Unit
Analisis : Karena peneliti tertarik pada tingkatan komitmen
pada organisasi para pegawai, maka unit analisis proyek penelitian ini adalah
setiap individu pegawai.
c.
Populasi dan sampel : Populasi penelitian adalah seluruh pegawai yang
bekerja di organisasi “X”. Karena penelitiannya masih bersifat
eksploratif, maka sampel ditarik dengan teknik convenience sampling.
d.
Teknik Pengambilan data :
Data diambil dengan menggunakan daftar
pertanyaan (kuesioner), disebarkan di kalangan pegawai di organisasi “X”.
Operasionalisasi
beberapa variabel
1.
Komitmen
pada organisasi : Komitmen atau keterikatan pada
organisasi didefinisikan sebagai keinginan pegawai untuk tetap tinggal, setia
pada organisasi. Makin besar keinginannya untuk tetap tinggal di
organisasi “X”, makin tinggi tingkat komitmetnya. Skala
pengukuran yang dipakai adalah skala Likert . Jumlah pernyataan 4.
2.
Kesempatan
untuk maju : Yang dimaksud dengan kesempatan untuk
maju adalah sikap pegawai atas kebijakan organisasi dalam memberikan kesempatan
maju bagi dirinya. Makin positif sikap, makin baik organisasi memberikan
kesempatan untuk maju bagi pegawainya. Skala yang dipakai adalah skala Likert .
Jumlah pernyataan 3.
3.
Kepuasan
kerja : Konsep kepuasan kerja yang digunakan mengacu pada Job
Descriptive Index, yang terdiri atas sikap terhadap (1) gaji yang diterima,
(2) rekan kerjanya, (3) atasannya, dan (4) pekerjaan yang dilakukannya. Skala
Likert masih tetap dipakai untuk memperoleh data ini. Makin positif sikap
pegawai terhadap keempat dimensi
tersebut, makin tinggi pula tingkat kepuasan pegawai. Jumlah pernyataan untuk
masing-masing dimensi 2. Jadi jumlahnya 8
Kuesioner
Kepada Yth Bapak/Ibu Pegawai organisasi “X”
Dengan hormat,
Kami,
mahasiswa ……. sedang mengambil mata
kuliah Praktek Penelitian. Sebagai salah satu tugas akhir mata kuliah tersebut
adalah melaksanakan satu proyek penelitian tentang komitmen pegawai pada
organisasi. Untuk maksud tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi
kuesioner di bawah ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
1. Jenis Kelamin :
L / P
2. Usia :
………………..
3. Lama bekerja di organisasi “X” : ………... tahun
4. Unit Kerja : ……………………
Bubuhkan
tanda “X” pada kolom jawaban Anda
No.
Urut
|
Pernyataan
|
Sangat
Setuju
|
Setuju
|
Netral
|
Tidak
Setuju
|
Sangat
Tidak Setuju
|
1
|
Tugas
Anda tidak membosankan
|
|
|
|
|
|
2
|
Tugas yang dilakukan sesuai dengan kemampuan Anda
|
|
|
|
|
|
3
|
Rekan kerja Anda mau bekerjasama
|
|
|
|
|
|
4
|
Anda mudah memperoleh pertolongan dari rekan kerja .
|
|
|
|
|
|
5
|
Atasan
Anda bertindak adil
|
|
|
|
|
|
6
|
Anda mudah berkomunikasi dengan atasan
|
|
|
|
|
|
7
|
Gaji
yang diterima mencukupi kebutuhan Anda
|
|
|
|
|
|
8
|
Gaji yang diterima sesuai dengan tenaga/waktu yang Anda
keluarkan
|
|
|
|
|
|
9
|
Organisasi memberikan kesempatan untuk maju bagi
setiap pegawai.
|
|
|
|
|
|
10
|
Anda merasa prosedur promosi terlampau berbelit-belit.
|
|
|
|
|
|
11
|
Setiap
pegawai diberi kesempatan sama untuk mencapai posisi puncak dalam organisasi
ini
|
|
|
|
|
|
12
|
Jika ada tawaran pekerjaan tetap dari luar
organisasi dengan imbalan lebih besar, anda cenderung menerimanya.
|
|
|
|
|
|
13
|
Jika
ada tawaran pekerjaan isidental (sekali-kali), dengan imbalan yang menarik,
anda cenderung menerimanya walau harus menyita jam kerja anda.
|
|
|
|
|
|
14
|
Apapun
bentuk tawaran pekerjaan dan imbalan yang datangnya dari luar, anda tidak
akan menerimanya kalau harus dilakukan di dalam jam kerja
|
|
|
|
|
|
15
|
Anda merasa betah menjadi pegawai di organisasi
ini.
|
|
|
|
|
|
Demikianlah unsur-unsur
yang dilakukan untuk dapat membuat suatu rancangan penelitian. Unsur-unsur ini
dapat sebagai acuan untuk membuat suatu rancangan penelitian, dengan harapan
dapat digunakan para peneliti untuk menmbuat suatu rancangan penelitian yang
baik.
Sumber
referensi:
usepmulyana.files.wordpress.com/2008/11/rancangan-penelitian.doc
vitri.staff.uns.ac.id/.../08-dasar-dasar-rancangan-penelitian-v3.ppt
http://globviews.files.wordpress.com/2009/03/8-rancangan-penelitian-compatibility-mode.pdf